Ahok Sebut Satu Reklamasi Bisa Untung Rp100 Triliun Lebih, Anies: Apakah Mau Negeri Ini Dijual Murah?

Ahok Sebut Satu Reklamasi Bisa Untung Rp100 Triliun Lebih, Anies: Apakah Mau Negeri Ini Dijual Murah?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mencabut izin reklamasi untuk 13 pulau di Jakarta Utara. Langkah Anies mencabut izin reklamasi sesuai hasil kajian Badan Koordinasi Pengelolaan Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang telah memverifikasi kegiatan reklamasi.

Aiman Widjaksono mencoba mengangkat isu tersebut melalui program Aiman “Anies, Reklamasi Ahok, & Pilpres”. Narasi Aiman mengutip pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Proyek Reklamasi Teluk Jakarta sebelumnya ramai digadang-gadang Ahok saat masih menjabat, Ahok mengatakan kebijakan reklamasi akan membawa banyak manfaat bagi pemerintah Ibu Kota.

Kala itu, ia berani menjamin bahwa satu proyek reklamasi dapat mengumpulkan lebih dari Rp100 triliun yang sebagian keuntungannya mengalir ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Aiman mencoba konfirmasi kepada Anies terkait pernyataan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI yang menyebut keuntungan Rp100 triliun lebih tersebut. 

“Bandingkan, kalau anda mau memberi konstribusi nilainya berapa tadi? (Rp100 triliun lebih untuk satu pulau, jawab Aiman). Ini charity (amal) atau komersial? (komersial, jawab Aiman). Berarti anda harus untung berapa untuk bisa memberi sumbangan itu?,” Anies balik bertanya ke Aiman.

“Memang luar biasa,” tukas Aiman. 

“Berarti, apakah mau negeri ini dijual murah? Silakan anda kerjakan didepan Ibu Kota. Ini Ibu Kota ya, kita bukan bikin reklamasi, ini Ibu Kota,” tegas Anies.

“Karena itu, saya katakan dari awal, bagi saya bukan nilai rupiahnya adalah hitungan bisnis. Saya tidak terlibat dalam kegiatan bisnis. Saya pegang ini (sambil menunjukkan lencana Gubernur DKI), ini atas nama negara menjaga semua aturan yang ada di Provinsi ini, Ibu Kota ini. Karena itu saya pegang ini baik-baik,” tandas Anies. [swr]


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita