4 Tahun Jokowi-JK, Ryamizard Klaim Pertahanan RI Masuk 10 Besar Dunia

4 Tahun Jokowi-JK, Ryamizard Klaim Pertahanan RI Masuk 10 Besar Dunia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan sektor pertahanan dan keamanan Indonesia selama empat tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla semakin membaik. Ryamizard mengatakan seluruh program baik di dalam negeri maupun di kawasan terbukti efektif dan tepat sasaran.

"Kita semua dapat rasakan 4 tahun ini tenteram dan damai. Di kawasan Asia terjaga dengan baik. Juga di kawasan luar Asian dan Indo Pasific. Juga negara sahabat. Jepang, Korsel, China dan AS," kata Ryamizard di kantor Sekretaris Negara, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018.

Ryamizard menegaskan TNI menjadi salah satu faktor penguatan pertahanan negara. Penguatan TNI diantaranya melalui peremajaan dan modernisasi alutsista.

"Kemandirian pertahanan yang didukung alutsista TNI. Selesai pembangunan medium tank kerjasama dengan Turki, dan akan segera di produksi massal. Kapal selam ketiga sedang dibuat. Pertahanan negara Indonesia saat ini ada pada urutan ke-10," paparnya.

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Politik Hukum Dan Keamanan (Menkopolhkam) Wiranto menegaskan peremajaan dan modernisasi alutsista TNI, ditambah penguatan pembangunan pos di perbatasan negara menjadikan pertahanan dan keamanan Indonesia semakin baik di mata negara tetangga dan kawasan Asia.

"Ini penting. Kekuatan angkatan bersenjata kita bagian mengamankan diplomasi kita. Bahasa sederhana gertak-gertak, kita jangan kalah gertak. Untuk pertahanan ini juga singkron dengan nawacita. Membangun dari pinggiran. Bangun pos-pos lintas batas negara," tegas Wiranto.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut jumlah pelanggaran di perbatasan negara semakin menurun selama empat tahun terakhir. "Satu tahun terakhir, telah melaksanakan penindakan pelanggaran wilayah terhadap 25 pesawat asing dan 4 kapal asing," kata Hadi.

Sedangkan dalam kurun waktu empat tahun terakhir, total telah dideteksi dan dihalau 286 pesawat asing dan 26 kapal asing. Meski begitu, mantan KSAU ini memastikan jumlah pelanggaran wilayah angkanya terus menurun.

Selain itu, Hadi mengakui kebijakan pemerintah di jajaran Kemenko Polhukam dan Kemenhan telah meningkatkan kesejahteraan dan profesionalitas TNI. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita