Yusril Ihza Mahendra Ungkap Pembicaraan SBY Sebelum Walk Out

Yusril Ihza Mahendra Ungkap Pembicaraan SBY Sebelum Walk Out

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menceritakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat berbicara kepadanya sebelum walkout dari acara deklarasi kampanye damai pada Ahad lalu. Menurut Yusril, SBY menilai keberadaan lambang-lambang dukungan untuk Jokowi - Ma'ruf Amin dalam acara itu tidak adil atau tidak fair.

"Pak Yusril, ini sudah tidak fair, kok ada lambang partai di bawa ke sini, padahal tidak sesuai aturan, 'saya menolak tidak mau ikut'," kata dia menirukan ucapan SBY ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 24 September 2018.

Sebelumnya, SBY memutuskan meninggalkan lokasi deklarasi kampanye damai di Monas pada Ahad, 23 September 2018. Saat itu, SBY melintas di tengah rombongan pendukung Jokowi - Ma’ruf Amin, yakni Projo. Mereka bergerombol menggunakan atribut bergambar dan bertuliskan Jokowi - Ma’ruf.

SBY merasa tidak nyaman dan menilai KPU gagal menggelar kampanye damai. Sebab, seharusnya, dalam kampanye damai, pendukung tidak dibolehkan mengenakan simbol-simbol pemenangan. SBY merasa KPU gagal menjaga ketertiban jalannya deklarasi damai.

Yuril mengatakan saat kejadian tersebut dirinya duduk di sebelah SBY. Sebelum memutuskan walk out, dia dan SBY banyak bercerita dan mengobrol. Namun, begitu mobil golf yang mereka tumpangi melewati rombongan Projo, SBY langsung turun sambil mengatakan: "Saya menolak, tidak mau ikut," katanya.

Yusril mengatakan juga melihat adanya lambang Projo dan tulisan berisi dukungan untuk Jokowi - Ma'ruf. Selain itu dia juga melihat ada anggota Garda Partai Nasdem. "Mungkin ada lebih 100 Garda Nasdem," kata dia.

Menurut Yusril, keberadaan dukungan itu bisa saja melanggar aturan. Namun, menurut dia, saat itu panitia sudah mengingatkan agar para pendukung menurunkan atribut serta gambar. "Saya melihat panitia juga sudah mengingatkan sejauh itu menyangkut lambang," kata dia. [tempo]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita