Wabah Demam Menyebar, China Musnahkan 38 Ribu Babi

Wabah Demam Menyebar, China Musnahkan 38 Ribu Babi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wabah demam babi Afrika yang marak akhir-akhir ini marak sudah merambat ke Tiongkok. Tercatat sudah lebih dari 38 ribu babi telah dimusnahkan di Tiongkok.

Tiongkok memang dikenal sebagai produsen daging babi terbesar di dunia. Namun negeri tirai bambu itu telah memusnahkan ribuan babi karena virus demam babi Afrika yang terus mewabah. Media pemerintah setempat menyebut bahwa Tiongkok telah memusnahkan lebih dari 38 ribu babi.

Sementara Kantor Berita Xinhua yang mengutip statistik Kementerian Pertanian menuliskan, wabah penyakit telah ditemukan di lima provinsi di Tiongkok. Kasus pertama terdapat di Liaoning timur laut Agustus lalu.

Setelahnya wabah terus merembet ke selatan. Di sana ditemukan beberapa kasus sejenis dalam jarak seribu kilometer. Hal ini juga memicu kekhawatiran atas infeksi peternakan babi yang akan mewabah ke seluruh negeri.

Meski penyebaran virus mengundang kekhwatiran, namun menurut laporan Xinhua, seorang Juru Bicara Kementerian Pertanian mengatakan bahwa secara umum wabah demam babi ini berada di bawah kendali. Sementara Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperingatkan penyakit itu bisa menyebar ke wilayah Asia lainnya.

Diketahui, demam babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia, namun dapat menyebabkan demam hemoragik pada babi peliharaan dan babi hutan yang hampir selalu mati dalam beberapa hari. Tidak ada obat ataupun vaksin untuk menangani hal ini. Satu-satunya metode yang dapat mencegah penyebaran virus adalah dengan membasmi massal babi ternak yang terinfeksi.

Terkait itu, seperti dilansir Channel News Asia, pihak terkait Beijing telah meluncurkan rencana darurat dan langkah-langkah pengendalian untuk menghentikan penyebaran penyakit. Food  and Agriculture Organization (FAO) juga memperingatkan tentang risiko penyebaran demam babi Afrika dari Rusia pada Mei lalu. Pasalnya, sekitar setengah dari babi dunia dibesarkan di Tiongkok. Bahkan, menurut FAO, Tiongkok juga merupakan konsumen daging babi terbesar. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita