Usai Kampak Kepala Istri Hingga Kritis, Sang Suami Gantung Diri

Usai Kampak Kepala Istri Hingga Kritis, Sang Suami Gantung Diri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang suami membacok kepala sang istri dengan sebuah kapak. Akibatnya, korban kritis karena mengalami luka serius dibagian wajah dan kepala. Usai melakukan aksi beringas, pelaku malah nekad menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri.

Pertengkaran suami-istri berujung maut yang mengemparkan masyarakat itu terjadi dalam sebuah rumah di jalan Bahder Johan, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (4/9).

Pasangan diduga terlibat cekcok itu berinisial YN, 52. Sedangkan pelaku pembacokan yang notabenenya suami korban sendiri berinisial SS, 76. Sehari-sehari, pelaku yang sekaligus tewas gantung diri usai mengapak kepala istri bekerja sebagai tukang becak.

Dari informasi, peristiwa berdarah ini pertama kali diketahui anaknya M, 30. Saat itu, saksi pulang ke rumah usai membeli sarapan pagi sekitar pukul 09.00 Wib. Alangkah terkejutnya M melihat ayahnya  tergantung dengan seutas tali nilon yang terikat di kuda-kuda ruang tamu rumah.

Dengan tangisan histeris, saksi pun berlari ke kamar orangtuanya untuk mencari sang ibu. Di kamar tersebut, saksi M mendapati ibunya YN terbaring tak berdaya di atas ranjang dengan kondisi bersimbah darah dibagian wajah dan kepala.

Lantas, saksi M mengabarkan kejadian itu pada tetangga dengan berteriak minta tolong. Tak lama berselang, rumah semi permanen yang ditempati korban pun dikerumuni puluhan warga. Berbarengan dengan itu, petugas Mapolres Bukittinggi juga sampai di TKP untuk melakukan pertolongan dan identifikasi.

"Sampai di TKP, anggota dibantu warga langsung melarikan keduamya ke RSAM Bukittinggi," kata Plt Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Pradipta Putra Pratama membenarkan kejadian tersebut.

Korban YN mengalami luka robek dibagian kepala belakang, pelipis sebelah kiri. Hingga kini, korban masih kritis dan mendapatkan perawatan intensif di RSAM Bukittinggi. Begitu juga jasad suaminya masih berada di kamar jenazah RSCM untuk kepentingan visum luar.

Dari keterangan beberapa saksi di sekitar TKP, pasangan suami - istri ini memang kerap bertengkar. Diduga, aksi penganiayaan yang berujung kritis dan gantung diri ini juga dipicu api cemburu si suami kepada istri. Namun, sampai kini, petugas masih terus mengembangkan kasus rumahtangga berujung maut tersebut. "Kasus ini masih dalam pengembangan," katanya.

Dari hasil olah TKP, petugas mengamankan sejumlah BB, diantaranya, tali nilon warna hijau berdiameter 5 mm. Sebilah kapak berlumuran darah yang ditemukan di lantai TKP gantung diri. Serta asur dan seprai yang dipenuhi darah. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita