Survei: Ma’ruf Amin Gak Disukai Pemilih Jokowi

Survei: Ma’ruf Amin Gak Disukai Pemilih Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hadirnya KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres dinilai banyak pihak bisa menutupi ‘kekurangan’ Joko Widodo (Jokowi) untuk isu agma dan politik identitas.

Kiai Ma’ruf juga disebut sekaligus bisa membuat elektabilitas capres petahana itu menanjak karena bisa merangkul kalangan muslim.

Namun tidak demikian nyatanya. Sebab Ma’ruf malah tak bisa menolong Joko Widodo.

Yang cukup mengejutkan, hadirnya Ma’ruf malah membuat elektabilitas mantan Gubernur DKI tersebut makin tergerus.

Demikian dalam hasil survei terbaru yang Y-Publica yang dirilis di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Penyebabnya, karena sosoknya tidak diharapkan oleh para pemilih Joko Widodo.

“Sebelumnya muncul Pak Mahfud dan lain-lain. Jadi ada kekecewaan,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono.

Survei Y-Publica menemukan tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sebesar 52,7 persen.

Angka itu lebih rendah jika dibandingkan dengan elektabilitas Jokowi sebesar 53 persen.

Rudi Hartono membeberkan, kondisi tersebut juga lantaran sosok Ma’ruf yang tidak disukai oleh kalangan minoritas tertentu.

Semisal dari pendukung setia mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang disebut Ahokers.

Ahokers menilai Ma’ruf adalah sosok di balik dikeluarkannya fatwa MUI yang menyatakan Ahok sebagai penista agama.

“Ya misalnya pendukung Pak Ahok. Nah ini kan punya masa lalu. (Ma’ruf Amin) cenderung sekterian dan cenderung merugikan minoritas,” tukas dia.

Survei dilakukan 13-23 Agustus 2018, melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,98 pada tingkat kepercayaan 95 persen. [psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita