Soal Impor Beras, Titiek Soeharto: Kayanya Buat Kampanye

Soal Impor Beras, Titiek Soeharto: Kayanya Buat Kampanye

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menduga, derasnya aliran impor beras yang dilakukan pemerintah belakangan ini untuk kepentingan politik tertentu. Apalagi, menurutnya, saat ini merupakan tahun politik.

"Kayanya buat kampanye, kayanya ya," kata Eks Politisi Golkar itu usai menghadiri acara diskusi dengan tema 'Ekonomi Kerakyatan Sebagai Solusi Ekonomi Nasional dan Global', di Sari Pasific Hotel Jakarta, Sabtu (22/09/2018).

Titiek mengaku heran kebijakan impor dikeluarkan saat persediaan beras hasil panen dari petani cukup melimpah dan bisa diserap Perum Bulog.

"Kita sebagai rakyat merasa dibohongi dengan kebijakan impor beras ini. Kasihan petani kita. Saya sedih dengan nasib para petani kita hari ini. Bagaimana mau swasembada kalau terus diguyur import," tegas Eks Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu.

Saat disinggung soal polemik antara Mendag Enggartiasto Lukita dengan Kabulog Budi Waseso, Titiek mengaku prihatin.

"Kalau polemik itu terjadi di kubu berbeda, wajar. Tapi ini satu kubu bertentangan, yang satu bilang import, yang satu bilang cukup. Tolong deh dibenahi dulu itu saya prihatin banget," ujar Titiek.

Pemerintah telah mengeluarkan tiga kali izin impor beras kepada Bulog. Pertama pada bulan Januari 2018 sebanyak 500 ribu ton, kemudian fase kedua 500 ribu dan saat ini sebanyak 1 juta ton. Sehingga total beras impor yang masuk ke Indonesia di tahun 2018 ini mencapai 2 juta ton. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita