Sindir Jokowi soal Pelemahan Rupiah, Ferdinand: Giliran Begini Enggak Berani Muncul

Sindir Jokowi soal Pelemahan Rupiah, Ferdinand: Giliran Begini Enggak Berani Muncul

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang meminta jajarannya untuk memberikan penjelasan ke publik mengenai pelemahan rupiah.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter @LawanPolitikJW yang diunggah pada Rabu (5/9/2018).

Ferdinand Hutahaean menyebut jika Jokowi tidak berani muncul ke publik dan memberikan penjelasan sendiri.

Menurut Ferdinand, saat ini dolar telah mempersekusi rupiah, sehingga pemerintah harus menjelaskan hal ini.

"Giliran begini ga berani muncul, tp kalau bagi2, dia paling depan.

Presiden begini koq mau 2 periode.

Mr President, serius pak msh ingin test minister menjelaskan permasalahan bangsa sekarang dmn Rupiah disiksa oleh dolar?

Bapak serius ngga mau jelaskan sendiri sprt bapak bagi2 sertifikat, bagi2 buku tabungan yg seharusnya itu kerjaan eselon IV?

Pak..! Serius nih?

Urusan bagi2, bapak ini terdepan.

Bahkan urusan yg seharusnya dilakukan Kepala Kecamatan diambil alih.

Tp urusan KEDARURATAN NEGARA karena Dolar mempersekusi Rupiah dan Negara diambang krisis, Bapak ini malah minta jajaran menjelaskan.

Bapak ini sebetulnya siapa sih?

Kami berharap betul negara ini masih ada Presiden yg jg sbg pemimpin.

Bkn hanya sbg pejabat yg menduduki kursi kepresidenan tapi tak jua jd pemimpin.

Negara diambang krisis berat, jurang menganga siap menelan bangsa.

Tapi presiden msh sibuk dgn dirinya dan pencitraannya? Hmmm.

Kita ini sedang dipersekusi habis2an.

Demokrasi dipersekusi penguasa.

Rupiah dipersekusi Dolar

Image dipersekusi pendukung penguasa

Dakwah dipersekusi mahluk merasa suci

Dan bapak itu ingin berkuasa lagi..!!," tulis Ferdinand Hutahaean.

Postingan Ferdinand Hutahaean (Capture/Twitter)

Jokowi Panggil Para Menteri

Diberitakan Tribunnews, Presiden Joko Widodo kembali memanggil para menteri ekonomi ke Istana Kepresidenan.

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, para menteri telah hadir sejak pukul 09.00 WIB.

Menteri yang hadir adalah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Kemudian juga ada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Dalam rapat tersebut, Jokowi meminta jajarannya memberi penjelasan kepada publik bahwa pelemahan rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang terjadi belakangan ini, tak mengkhawatirkan bagi perekonomian nasional.

"Koordinasi yang lebih bagus, ngomong kepada publik, supaya masyarakat tidak khawatir," kata Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso saat ditanya wartawan mengenai arahan Jokowi di dalam rapat, dikutip Kompas.com.

Wimboh menyebut, saat ini OJK, Bank Indonesia dan pemerintah sudah mempersiapkan langkah-langkah yang akan diambil dalam mengantisipasi pelemahan rupiah.

"Kan semua kan punya plan (rencana) yang bagus. Nanti kita akan bersama-sama dengan menteri keuangan dan gubernur BI untuk melakukan komunikasi publik," ujarnya.

Wimboh menambahkan, langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya adalah memperkuat ekspor ke berbagai negara.

Di sisi lain, pemerintah juga akan mengurangi impor barang-barang yang tidak terlalu diperlukan.

Akan tetapi, hal utama yang ditekankan Presiden di dalam rapat adalah komunikasi publik.

"Komunikasi publik nomor satu," imbuhnya.

Rupiah Tembus Rp 15.000

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) telah menembus angka Rp 15.029, pada Selasa (4/9/2018) malam.

Seperti dikutip TribunWow.com dari laman Kursdollar.net, hingga pukul 19.20 WIB, nilai tukar rupiah kini mencapai Rp 15.029 per dolar AS.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (3/9/2018), menurut Bloomberg, Rupiah melemah ke posisi Rp 14.815 per Dolar AS.

Posisi kurs rupiah, berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) hari ini juga melemah ke posisi Rp 14.840 per Dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.767 per Dolar AS.

Data terakhir menunjukkan rupiah berada di kisaran Rp 14937 per dolarnya hingga Selasa (5/9/2018) pukul 07.00 WIB.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita