Sibuk Kampanye, Masalah Ekonomi Jadi Tersisihkan

Sibuk Kampanye, Masalah Ekonomi Jadi Tersisihkan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah harus menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi defisit anggaran, selain juga perlu meyakinkan rakyat bahwa perekonomian nasional membaik.

Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof. Sri Edi Swasono mengatakan, saat ini pemerintah lebih ramai menyinggung soal kampanye Pilpres 2019 yang membuat perekonomian menjadi tersisihkan. 

"Sekarang pemerintah ribut kampanye gitu kan. Memang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah berkurang, misalnya, seharusnya yang menjadi menteri adalah orang-orang terbaik. Kementerian adalah pembantu presiden, harus orang-orang terbaik," tuturnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di KAHMI Center, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (31/8).  

Menurut Prof. Edi, menteri-menteri yang ada saat ini terkesan hanya menjadi wakil partai. Seperti halnya Asman Abnur yang karena partainya (PAN)) tidak mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (PAN-RB).

"Begitu partainya tidak mendukung Jokowi, menteri PAN-RB mengundurkan diri, jadi seolah-olah menteri kabinet itu perwakilan partai bukan perwakilan orang pintar. Nah selama itu terjadi yang penting adalah perwakilan partai, ya sudah," jelasnya.

"DPR sekarang sudah menjadi dewan perwakilan partai kan. Orang yang ada di kabinet harus orang yang terpintar bukan orang-orang dari partai. Harus the best people," lanjutnya.

Ke depan, Prof. Edi berharap, orang-orang terbaik di Indonesia dapat menjadi pembantu presiden. Bukan orang-orang yang disodorkan partai. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA