Sah, Sandi Bukan Wagub DKI Lagi

Sah, Sandi Bukan Wagub DKI Lagi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Keputusan Presiden (keppres) terkait pemberhentian mantan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno telah diterbitkan Presiden RI Joko Widodo. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, keppres itu telah keluar pada Senin (17/9) kemarin.

“Jadi, Senin kemarin saya menerima keputusan Presiden yang mengatakan bahwa pernyataan berhenti Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sudah diresmikan oleh Presiden,” kata Anies di Jakarta, Selasa (18/9).

Anies menambahkan, dengan keppres tersebut berarti para partai pengusung, yaitu Gerindra dan PKS secara resmi telah bisa melaksanakan proses pemilihan sosok sebagai pengganti Sandiaga.

Saat ditanya mengenai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Sandi sebagai wagub DKI Jakarta, Anies mengaku tidak heran. Ia mengatakan, banyak nama yang disebut-sebut untuk menjadi pendampingnya dalam memimpin DKI Jakarta hingga 2022 mendatang.

“Sudah lama disebut-sebut, banyak nama yang disebut-sebut,” kata Anies.

Sementara itu, Partai Gerindra memastikan telah memilih satu nama untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno sebagai wagub DKI Jakarta. Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, nama tersebut adalah Mohammad Taufik.

"Calon dari Gerindra hanya satu, namanya Pak Mohammad Taufik," kata Andre saat dihubungi Republika, Selasa (18/9).

Andre melanjutkan, dipilihnya Mohammad Taufik merupakan pertimbangan partai. Ada banyak alasan yang membuat Taufik dianggap mampu untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Alasan pertama, terang Andre, karena Taufiq merupakan ketua DPD Gerindra DKI. Kedua, kinerja Taufik selama ini teruji dan dapat membesarkan DKI.

Ketiga, Taufik juga dianggap memiliki kinerja yang bagus dan baik serta memiliki kapasitas, sehingga pantas dicalonkan menjadi wagub DKI Jakarta. Selain alasan-alasan tersebut, sambung Andre, karena berdasarkan asas kepatutan dan undang-undang, wagub DKI harus dari Gerindra karena wagub sebelumnya pun dari Gerindra.

"Tapi, kita masih menunggu keputusan Pak Prabowo yang akan memutuskan dan karena kita sebagai partai pengusung bersama PKS, nanti kita akan diskusikan," ujar dia.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid meminta kader Partai Gerindra di DKI Jakarta tidak berwacana terlalu banyak terkait pengisian kursi wakil gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Hal tersebut disampaikan Hidayat menyusul klaim Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik bahwa Partai Gerindra telah sepakat mengajukannya sebagai calon wagub DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno.

Hidayat meminta kader Partai Gerindra di DPD DKI Jakarta untuk mengomunikasikan di tingkat DPP Partai Gerindra terkait pengusulan calon wagub pengganti Sandiaga. "Tidak perlu berwacana terlalu banyak di publik, kalau nanti ternyata pimpinan tertinggi mereka memerintahkan untuk melakukan sesuatu, seperti yang disepakati, nanti akan merepotkan semuanya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/9).

Hidayat mengungkapkan, sejak awal posisi wagub DKI Jakarta menjadi jatah PKS, sesuai kesepakatan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan petinggi PKS. Karenanya, PKS hingga saat ini masih memegang teguh komitmen tersebut.

"Ya, itu yang kami pahami (posisi wagub DKI untuk PKS), kami menunggu apa yang diputuskan oleh Pak Prabowo sebagai pimpinan tertinggi dari Gerindra dan kami masih percaya bahwa Pak Prabowo memberikan komitmen yang pernah diberikan kepada PKS," kata Hidayat.

Ia pun menyadari, posisi wagub sangatlah penting, seperti halnya posisi wagub DKI ini juga tetap diinginkan oleh Gerindra. "Ya, pertanyaan adalah kalau itu tidak penting, mengapa Gerindra luar biasa mengejar untuk pimpinan di sana. Kami sudah melepaskan semuanya untuk Gerindra," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta M Taufik percaya diri, dia ditunjuk oleh partainya untuk menjadi calon pengganti Sandiaga. Keputusan itu dibuat dalam rapat pimpinan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta.

"Memang saya yang mewakili. Gerindra memang saya disuruh maju, bukan seandainya. Udah bener gua yang disuruh maju," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9).

Oleh: Fauziah Mursid [rol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita