Paket misterius asal China juga dikirim ke warga di Yogyakarta

Paket misterius asal China juga dikirim ke warga di Yogyakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Paket misterius yang dikirim dari China beredar di Yogyakarta. Munculnya paket misterius ini sempat menjadi viral di media sosial maupun di grup WhatsApp.

Paket misterius dari China di Yogyakarta ini sempat ditujukan kepada pemilik toko konveksi di Jalan Ibu Ruswo Nomor 19, Kota Yogyakarta, Ulfa Fitria. Paket tersebut dikirim oleh Tang Li dengan alamat di Guangzhou, Guangdong, China.

Ulfa menceritakan paket dari China itu datang pada Rabu (12/9) yang lalu. Paket yang dikirim menggunakan jasa ekspedisi itu diterima oleh penjaga toko milik Ulfa.

"Paket datang tanggal 12 September. Datang sekitar jam 11.00 WIB diantar oleh kurir. Kebetulan yang menerima karyawan toko saya," ujar Ulfa di Mapolda DIY, Kamis (20/9).

Ulfa menerangkan saat menerima paket itu, karyawan toko langsung menelepon dirinya. Ulfa menjelaskan saat dihubungi karyawan toko, sempat kaget sebab dia tak merasa memesan barang secara online. Terlebih barang yang diterima berasal dari China.

"Saat ditelepon ditanya apakah memesan barang oleh penjaga toko saya. Saya bilang kalau saya enggak memesan barang itu. Kemudian saya minta diretur saja. Sistem pembeliannya cash on delivery (cod) dengan biaya Rp 180 ribu," urai Ulfa.

Saat meminta diretur, kurir yang mengirim paket sempat meminta copy identitas diri Ulfa. Tetapi permintaan copy identitas itu ditolak oleh Ulfa.

"Sempat minta foto identitas diri dikirim lewat WhatsApp, tapi saya tolak. Paket itu kemudian akhirnya diretur," ungkap Ulfa.

Paket yang diterima oleh Ulfa ini kemudian sempat menjadi viral di media sosial dan grup-grup WhatsApp. Dalam pesan yang viral itu disebutkan jika paket dari China berisi narkoba.

Menanggapi hal itu, Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo membantah jika paket dari China yang dialamatkan ke Ulfa berisi narkoba. Hadi menjelaskan paket yang sudah diretur itu dikirim kembali ke Jakarta. Kemudian bekerja sama dengan Bareskrim Mabes Polri, paket itu akhirnya dibongkar di gudang milik jasa ekspedisi di Jakarta untuk mengetahui isi paket sebenarnya.

"Info yang beredar tersebut mengarahkan bahwa paket itu adalah narkoba. Tidak benar itu. Karena isinya adalah jam tangan. Dibongkar langsung oleh JNT disaksikan Bareskrim (Mabes Polri)," tutup Hadi. [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita