Kritik Jokowi, GNPF: Kalau Mau Ulama Tidak Pecah Jangan Angkat Cawapres Ulama

Kritik Jokowi, GNPF: Kalau Mau Ulama Tidak Pecah Jangan Angkat Cawapres Ulama

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hasil Ijtimak Ulama I yang merekomendasikan adanya pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Salim Segaf Al Jufri atau Ustadz Abdul Somad merupakan pakta integritas dari ulama kepada partai koalisi.

"Semua yang direkomendasikan melalui pakta integritas oleh Ijtimak Ulama I, otomatis memberi dukungan kepada Bapak Prabowo Subianto," ujar Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu (16/9).

Menurut dia, keseriusan Prabowo Subianto telah dibuktikan kendati tidak memilih cawapres hasil rekomendasi ulama. Di lain sisi, kubu Joko Widodo justru memilih cawapresnya dari kalangan ulama yakni KH Ma’ruf Amin. 

Menanggapi hal tersebut, Yusuf menyatakan tak berarti pihaknya langsung berpaling dari pasangan Prabowo-Sandi. Kemudian soal dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres merupakan bentuk memecah suara ulama, Yusuf pun tak merisaukannya.

"Ya semestinya kalau tidak mau pecah, jangan angkat calon wapres yang ulama. Bukan berarti kalau ada orang ngangkat ulama, terus kita bubar dari ulama menjadi orang jalanan. Tidak mungkin ya tetap saja," tegasnya.

Dia pun tak memungkiri jika ada peserta Ijtimak Ulama II yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. Hal itu lumrah dan wajar, namun dia yakin mayoritas tetap ke Prabowo-Sandi.

"InsyaAlllah, ulama yang mendukung Bapak Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno akan lebih besar," pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita