Inayah Wahid Tegaskan Gusdurian Netral di Pilpres

Inayah Wahid Tegaskan Gusdurian Netral di Pilpres

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Meski Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid memutuskan mendukung pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019, namun Gusdurian tetap netral.

Banyak yang menyebut, dukungan putri pertama mendiang Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu akan diikuti oleh Gusdurian, pengikut setia Gus Dur.

Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid, dalam akun twitter pribadinya menegaskan bahwa dukungan Yenny dan Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur), tidak serta merta membuat Gusdurian juga ikut-ikutan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.

"Teman-teman, yang tadi memberikan deklarasi adalah Mbak Yenny Wahid dan Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) ya, bukan Gusdurian. Gusdurian sendiri sebagai gerakan kultural tetap netral dan tidak memihak," tulis Inayah dalam akunnya @inayawahid seperti dikutip VIVA, Kamis, 27 September 2018.

Setidaknya ada sembilan pihak yang mewakili Konsorsium Gus Dur dalam memberikan sikap itu. Mereka adalah Barikade Gus Dur (Barisan Kader Gus Dur), Gatara (Gerakan Kebangkitan Nusantara), Forum Kyai Kampung Nusantara (FKKNU).

Lalu ada Garis Politik Al Mawardi (GP Al Mawardi), Komunitas Santri Pojokan (KSP), Jaringan Perempuan NKRI (JPN), Millenial Political Movement, Forum Profesional Peduli Bangsa, juga Satuan Mahasiswa Nusantara. Yenny mengatakan pihak-pihak tersebut mewakili segenap kader dan murid Gus Dur.

Inayah menegaskan, Gusdurian secara institusi tetap netral. Itu dijelaskannya lagi, menjawab pertanyaan nitizen bahwa walaupun netral tetapi orang-orang yang mendeklarasikan mendukung Jokowi adalah Gusdurian juga.

Maka, lanjut Inayah, tidak boleh membawa institusional Gusdurian pada wilayah politik praktis. Tetapi adanya Barikade Gus Dur itu sebagai institusi atau wadah dalam menyuarakan aspirasi politik anggotanya.

"Fungsi Barikade Gus Dur ya untuk menyuarakan aspirasi politik yang nggak bisa dimunculkan lewat Gusdurian," katanya.

Dia mengakui, setiap individu memiliki pilihan politik masing-masing. Tetapi itu bukan arahan dari Gusdurian. Sehingga, tidak boleh ada klaim-klaim politik yang mengatasnamakan gerakan kultural Gusdurian itu. (ase)



[viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita