Golkar: Kader Terjerat Korupsi Jangan Seret-seret Partai

Golkar: Kader Terjerat Korupsi Jangan Seret-seret Partai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Korbid Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menegaskan, bahwa partainya tidak tahu menahu soal urusan korupsi yang dilakukan oknum individu kader Golkar.

Golkar, menurut dia, tidak bertanggung jawab atas tindakan serta pelanggaran hukum yang dilakukan oknum kader partai. 

Dia pun meminta kepada seluruh kader yang terjerat masalah korupsi, agar tidak menyeret-nyeret partai.

Menurutnya, Golkar selama ini telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi kader untuk berperan, berkiprah, dan mendapatkan kesempatan serta peluang untuk bekerja, mengabdi, dan menggapai keinginan. 

"Janganlah ketika kita khilaf dan salah, partai pun mau dikorbankan. Apalagi kita ikut pula terjebak dalam skenario yang mendeskreditkan Golkar," kata Doli di Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Lebih jauh, Doli mengungkapkan, Partai Golkar dalam menyelenggarakan setiap kegiatannya selama ini selalu disupport secara kolektif dari sumbangan pengurus dan panitia yang tidak mengikat.

Dia pun tidak menampik, bahwa tersangka korupsi PLTU Riau-1 Eni Saragih merupakan Bendahara Panitia Munaslub 2017 lalu. 

Sebagai bendahara panitia, kata Doli, tentu tugasnya adalah mengumpulkan dana melalui sumbangan-sumbangan itu, termasuk sumbangan dari dirinya sendiri. 

Begitu dana sumbangan diterima, menurut Doli, partai menganggap itu bantuan individu yang secara etis tidak mungkin ditanya atau diverifikasi asal usulnya.

"Kalaupun ada dugaan bahwa hasil dari praktik korupsi dari oknum itu kemudian diberikan atau disumbangkan kepada institusi, tetap itu adalah tanggung jawab individu, dimana institusi tidak tahu menahu soal asal-usul atau sumber dana yang disumbangkan itu," jelasnya.

Yang jelas, lanjut Doli, Golkar punya komitmen yang tinggi untuk mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia, dan mendukung penuh setiap upaya yang dilakukan KPK. 

Namun, Doli berharap KPK bisa benar-benar bekerja profesional, objektif, tidak tebang pilih, dan tetap independen. 

"Kami sudah dan akan terus mengikhlaskan pimpinan, tokoh, dan kader yang terindikasi untuk diproses atau secara hukum divonis bersalah. Kami mengambil pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga dari berbagai kasus yang menimpa kader-kader kami," paparnya.

"Ketua Umum, senior, kami, serta seluruh jajaran pimpinan Partai Golkar pun bertekad kuat untuk tidak mengulangi hal yang sama dan zero tolerance terhadap korupsi. Tetapi jangan pula keikhlasan kami itu dimanfaatkan untuk mendeskreditkan dan memojokkan Golkar terus menerus," pungkasnya. [tsc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita