Gempa Sulteng, SBY Imbau Kampanye Pilpres Dihentikan Sementara

Gempa Sulteng, SBY Imbau Kampanye Pilpres Dihentikan Sementara

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan saran kepada elite politik di tengah bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah. SBY mengimbau agar kampanye Pilpres 2019 dihentikan sementara.

Pernyataan SBY disampaikan dalam video berdurasi 3.20 detik seperti dilihat detikcom, Minggu (30/9/2018). SBY berdiri di depan kamera dengan latar peta Indonesia.

"Dan dalam keadaan seperti ini, saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu, paling tidak untuk Sulteng, di Palu, di Donggala dan di sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan," ujar SBY.

SBY memandang saatnya bangsa Indonesia menunjukkan solidaritas untuk saudara sebangsa yang mengalami musibah dan sekaligus membantu pemerintah mengatasi bencana itu. Bantuan diberikan baik pada fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.

Presiden ke-6 RI itu punya kenangan indah pada Pilpres 2009. Saat itu hari kampanye. SBY sebagai capres dijadwalkan melaksanakan kampanye, begitu juga Wapres Jusuf Kalla yang maju pilpres. Keduanya lantas mendengar informasi bencana di Situ Gintung.

"Ketika kami mendengar ada musibah jebolnya bendungan di Situ Gintung, baik Pak Jusuf Kalla maupun saya langsung menghentikan kampanye. Kami berdua bergandengan tangan menuju ke daerah bencana dan bersama-sama untuk mengatasinya," jelas SBY.

Bencana tsunami dan gempa bumi di Aceh dan Nias tempo lalu juga jadi rujukan SBY dalam mengimbau agar kampanye Pilpres 2019 dihentikan sementara. Saat itu, kata SBY, tsunami dan gempa terjadi dalam situasi operasi militer menghadapi Gerakan Aceh Merdeka.

"Maka karena hari pertama saya masih berada di Jayapura, hari kedua saya sampai di Lhokseumawe, Pak Jusuf Kalla di Aceh, saya serukan untuk melakukan semacam gencatan senjata kepada pihak GAM dan tentunya pihak TNI sendiri. Berhenti melaksanakan operasi militer dan bersama-sama kita mengatasi keadaan menyelamatkan saudara-saudara kita yang masih bisa diselamatkan sambil segera melakukan tanggap darurat," kenang SBY.

"Saya mengetahui sendiri TNI kita di bawah kepemimpinan panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dan KSAD Bapak Ryamizard, Jenderal Ryamizard yang waktu itu juga berada di depan, siang dan malam TNI kita membantu mengangkuti jenazah saudara-saudara kita, menyelamatkan mereka yang masih bisa diselamatkan dan akhirnya tanggap darurat dapat dilaksanakan dengan baik," imbuh dia.

SBY menegaskan pernyataannya tersebut merupakan saran dan pandangan pribadi. Bagi SBY, saatnya semua elemen bangsa bersatu menghadapi bencana alam di Sulawesi Tengah.

"Itu saran dan pandangan saya. Marilah kita utamakan dulu bersatu padu kita membantu pemerintah, membantu saudara-saudara kita dan sementara saya kira kegiatan kampanye pemilu kita hentikan dulu," tegas SBY.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita