Sandiaga Mundur Dari Wagub DKI, Kepala Dishub: Enggak Kuat Menahan Air Mata

Sandiaga Mundur Dari Wagub DKI, Kepala Dishub: Enggak Kuat Menahan Air Mata

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah raut mukanya tampak sedih ketika bertemu dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno pada Jumat (10/8/2018).

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Andri memaparkan bahwa dirinya merupakan orang yang tegas dan keras, namun saat berpamitan dengan Sandiaga, Ia tak kuat menahan air mata dan berkaca-kaca.

Andri menjelaskan bahwa dirinya sampai tidak bisa berkata-kata saat bertemu dengan Sandiaga.

"Saya ini terbilang orang yang keras dan tegas, tetapi kali ini sempat enggak kuat juga menahan air mata dan berkaca-kaca. Sampai enggak bisa mengatakan apa-apa," ujar Andri kepada Kompas.com pada Sabtu (11/8/2018).

Andri mengaku bekerja bersama Sandiaga selama 10 bulan terakhir memberikan kesan tersendiri baginya dan membuat dirinya merasa kehilangan.

Menurutnya, Sandiaga adalah pemimpin yang cerdas dan bersahaja.

Seperti yang telah diketahui, Sandiaga maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Sandiaga dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo pada Kamis (9/8/2018) malam, dan diusung oleh Partai Gerindra, PKS, dan PAN.

Sandiaga memilih mundur dari kursi jabatan Wakil Gubernur DKI ketimbang cuti.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik membeberkan alasan Sandiaga memilih mundur dari jabatannya.

Menurutnya, Sandiaga memilih untuk konsisten dan ingin fokus sebagai cawapres.

"Karena dia masih konsisten, pertama dia mau fokus (sebagai cawapres)," ujar Taufik di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).

Anies Do'akan Sandi Dilindungi Allah SWT

Ia menyebutkan, pengunduran diri ini juga agar saat kampanye sebagai calon wakil presiden nanti Sandiaga tidak merasa punya tanggung jawab sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya kira patut dicontoh orang muda Indonesia yang enggak mau nanti akan tercampur kampanye, fasilitas negara, kan bisa saja lupa kan bisa tercampur," lanjut Taufik.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita