Jika Ijtima Jilid II Salah Ambil Putusan, Wibawa Ulama Bisa Merosot

Jika Ijtima Jilid II Salah Ambil Putusan, Wibawa Ulama Bisa Merosot

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hasil Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang merekomendasikan dua nama calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto gagal dalam koalisi keumatan.

Koalisi ini tak berhasil membawa pendakwah Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie yang direkomendasikan Ulama sebagai cawapres. Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS mengusung Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai pasangan Prabowo. 

“Ijtima Ulama Jilid I memutuskan mendukung Prabowo sebagai presiden dan salah satu dari dua ulama sebagai wakilnya. Tetapi keputusan itu tidak ditaati,” jelas Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/8).

Sementara di satu sisi, sambung Yusril, calon presiden (capres) petahana Joko Widodo justru menggandeng ulama yang kini menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin.

Dia berharap Ijtima GNPF Ulama jilid II yang telah diserukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bisa segera digelar dan menjawab berbagai pertanyaan itu.

Bagi Yusril, Ijtima jilid II akan dilematis bagi pada ulama yang ikut bermusyarah. Sebab, para ulama membutuhkan rujukan nash syar’i yang menjadi dasar memberikan legitimasi kepada Prabowo yang telah memutuskan memilih bukan ulama menjadi cawapres. 

“Salah-salam mengambil keputusan bisa menyebabkan merosotnya wibawa ulama di mata umat,” tukasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita