Gus Choi NasDem: Ma'ruf Amin jangan berisik, dia bukan Cawapres dari NU saja

Gus Choi NasDem: Ma'ruf Amin jangan berisik, dia bukan Cawapres dari NU saja

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gerah dengan statement Calon Wakil Presiden KH Ma'rif Amin, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem, Effendi Choirie (Gus Choi) ingatkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu agar tidak 'berisik', dan tampil sebagai negarawan sejati.

Pernyataan tegas ini disampikan Gus Choi di sela acara penyerahan sapi kurban di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Jalan Masjid Agung Surabaya, Selasa (21/8). "NU enggak boleh berisik, Kiai Maruf Amin juga tidak boleh berisik. Dia kemarin mulai berisik," sindir Gus Choi.

Jadi misalnya, Gus Choi menyontohkan statemen Kiai Maruf yang dinilainya berisik, "Hai semua warga NU saya (Kiai Maruf) ini sekarang wakil presiden calon dari NU, orang NU kembalilah ke PKB dan segala macam, kan ada pernyataan itu. Ini berisik," katanya menirukan Kiai Maruf.

Gus Choi mengingatkan, bahwa Kiai Maruf menjadi calon wakil presiden dari Jokowi itu diusung partai koalisi. "Dia (Kiai Maruf) harus sadar, bahwa dia menjadi wakil presiden ini bukan wakil persiden dari NU atau dari PKB atau PPP. Tapi oleh koalisi. Oleh Golkar, oleh PDIP, oleh NasDem, oleh Hanura, oleh PKPI dan yang lain-lain," tegas Gus Choi.

Oleh karena itu, katanya lagi, Kiai Maruf harus berstatemen laiknya seorang negarawan. "Dia harus berstatement yang bukan parsial, sektoral, sektarian, seolah dia wakil presiden yang diusung PKB. Itu tidak," katanya.

Dengan berstatement berisik, menurut Gus Choi, justru bisa mengecilkan posisi Kiai Maruf sebagai calon wakil presiden. "Itu akan membuat dia menjadi kecil, kemudian koalisi-koalisi yang lain menjadi tidak simpatik," tegasnya.

"Jadi semua harus ditata, pernyataan harus ditata, niat ditata, dan semua dipersembahkan untuk bangsa dan negara. Saya kira itu," tegasnya lagi.

90 Persen didukung Nahdliyin

Sementara terkait potensi pecahnya dukungan Nahdliyin pasca-drama tersingkirnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD dari bursa pencalonan, Gus Choi melihat tidak ada berpengaruh.

Karena seperti diketahui, jelang pendaftaran pasangan calon (Paslon) ke KPU beberapa waktu lalu, Mahfud MD yang dikabarkan akan digandeng Jokowi, justru Kiai Maruf yang terpilih.

Selanjutnya, Mahfud-pun blak-blakan mengungkap kisah di balik drama politik tak mengenakkannya itu di acara salah satu stasiun televisi swasta. Publik-pun bersimpati kepada mantan ketua MK tersebut.

"Saya kok yakin 90 persen warga NU mendukung. Ada yang tidak mendukung, pasti ya, tapi itu jumlahnya mungkin sekitar 10 persen," nilai Gus Choi yakin.

Menurut mantan ketua DPW NasDem Jawa Timur ini, sebagai Rais Aam PBNU yang kemudian Kiai Maruf menjadi calon wakil presiden dari Joko Widodo (Jokowi), adalah sejarah dan panggilan bangsa dan negara.

"Ada AD/ART, ada aturan-aturan yang lain, ada pemahaman khittah, bla.bla.bla.. Begitu pemahamannya, tapi saya kira karena ini panggilan sejarah, negara, ini lebih tinggi ketimbang AD/ART NU, begitu," terang dia.

"UUD, Pancasila, NKRI itu lebih tinggi begitu, maka pangilan sejarah ini harus ditunai, dilayani oleh NU sehingga kita berharap NU harus kompak mendukung Kiai Maruf Amin sebagai wakil presiden," tandasnya. [mdk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita