Fadel Muhammad Resmi Mundur dari Golkar, Surat Segera Dikirim ke DPP

Fadel Muhammad Resmi Mundur dari Golkar, Surat Segera Dikirim ke DPP

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad menyatakan mundur dari jabatannya. Surat pengunduran diri diserahkan ke DPP Golkar pada siang ini.

“Ya. Saya mau mundur dari Wanbin. Hari ini saya mundur. Surat sedang diluncurkan siang ini,” kata Fadel saat dihubungi, Selasa (28/7).

Fadel tak menjelaskan secara pasti perihal alasan ia mundur sebagai anggota Dewan Pembina Golkar. Diketahui, Fadel memang maju sebagai caleg DPD RI. Berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Caleg DPD pada Pemilu 2019 tidak memperbolehkan kader partai menjadi calon. Maka, setiap kader parpol yang menjadi caleg DPD diwajibkan untuk menyertakan surat pengunduran diri dari partai yang bersangkutan.

Meski begitu, Fadel tetap meminta agar Ketum Golkar Airlangga Hartarto harus fokus menghadapi pileg 2019. Dia mengaku kaget melihat hasil survei terbaru bahwa elektabilitas Golkar menurun menjadi 7 persen.

“Sebagai orang senior di Golkar, saya mengingatkan saudara ketua umum dan pengurus DPP untuk solid. Ini jangan sampai survei-survei sekarang ini kan menimbulkan kebenaran. Survei yang terbaru kan Golkar cuma 7 persen. Itu kan membuat saya shock dan kaget. Maka kita minta supaya DPP segera mengambil langkah-langkah untuk membetulkan keadaan ini,” jelas dia.

Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang pertama kali menyatakan Fadel mundur dari Golkar. Airlangga menjelaskan Fadel mundur dari Golkar karena ia maju caleg DPD.

“Kader yang katakanlah sudah pindah ke DPD, tentu kalau pindah DPD sudah tidak berhak lagi mengatasnamakan Partai Golkar. Jadi kita sudah sampaikan (bahwa) DPP itu sepenuhnya solid dan pemenangan pemilu sudah siap bekerja,” kata Airlangga di DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Slipi, Jakarta Barat, Senin (27/8).

Mundurnya Fadel juga bertepatan dengan pernyataannya yang menyebut ada potensi perpecahan di tubuh Golkar jelang Pilpres 2019. Perpecahan yang dimaksud adalah terkait dukungan ke Jokowi-Ma'ruf. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita