Tolak Ustadz Somad di Semarang, Gus Nuril dan PGN Ditantang Hadapi OPM di Papua

Tolak Ustadz Somad di Semarang, Gus Nuril dan PGN Ditantang Hadapi OPM di Papua

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penolakan Ustadz Abdul Somad (UAS) di Semarang oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah, merupakan akibat dari propaganda radikalisme yang tidak jelas dari penguasa.

Pendapat itu disampaikan pengamat politik Ahmad Baidhowi (26/07). "Selama ini ada kelompok yang mengklaim paling Pancasila, menolak khilafah dan antiradikal, tapi yang disasar hanya satu saja," papar Baidhowi.

Menurut Baidhowi, selama ini propaganda radikal dalam arti negatif hanya ditujukan kepada kelompok Islam yang vokal kepada pemerintah. "Kelompok OPM tidak disebut radikal. OPM tidak disebut teroris juga," jelas Baidhowi.

Baidhowi menegaskan, PGN yang dipimpin KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) harusnya juga mengecam kelompok OPM yang nyata-nyata melawan pemerintah. Bukan justru menghalangi dakwah Ustadz Abdul Somad. "Kalau berani, Gus Nuril dan kelompoknya ke Papua melawan OPM," kata Baidhowi.

Baidhowi menilai, umat Islam semakin simpati pada Ustadz Abdul Somad dengan adanya penolakan dari kelompok Gus Nuril. "Mayoritas Umat Islam mendukung Ustadz Abdul Somad," pungkas Baidhowi.

Organisasi massa Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah, bersikeras menolak dakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) di Kota Semarang, Jawa Tengah.

PGN menolak kehadiran UAS karena penceramah kelahiran Silo Lama, Asahan Sumatera Utara itu sebagai tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Penolakan itu disesalkan banyak pihak. Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Nazaruddin Sjamsudin turut menyesalkan penolakan ceramah UAS itu.

“Polri, apa reaksimu? Kalo orang bisa berbuat semaunya, apakah ini bukannya mencemarkan NKRI? Bagaimana kalo daerah-daerah lain nanti meniru, bukankah itu akan menimbulkan masalah buat Polri juga?” tulis Nazaruddin di akun Twitter @nazarsjamsuddin menanggapi tulisan bertajuk “Ormas PGN Ngotot Tolak Ceramah Ustaz Abdul Somad di Semarang”.

Pangamat sosial Ferry Koto meminta Polri segera menangkap siapa di belakang PGN. “Waduh iki organisasi opo maneh. Coba polisi @DivHumas_Polri segera tangkap siapa dibelakang organisasi ini. Gunakan UU Ormas, karena organisasi mereka bertentangan dengan Pancasila dan Konstitusi yang memberi jaminan kebebasan beragama,” tegas Ferry di akun @ferrykoto.

Seperti diketahui, Patriot Garuda Nusantara dideklarasikan oleh Pemimpin Pondok Pesantren Sokotunggal, Semarang, Jawa Tengah, KH Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril. PGN dibentuk dengan alasan untuk meredam radikalisme. [ito]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita