Suryo Prabowo Angkat Bicara soal Puluhan Kapal Nelayan yang Terbakar di Pelabuhan Benoa, Bali

Suryo Prabowo Angkat Bicara soal Puluhan Kapal Nelayan yang Terbakar di Pelabuhan Benoa, Bali

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia, Suryo Prabowo menanggapi persitiwa terbakarnya 40 kapal nelayan di Pelabuhan Benoa, Bali pada Senin (9/7/2018) dini hari.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya @marieteman yang diunggah pada Senin siang.

Suryo Prabowo menanyakan ada apa dengan Indonesia yang merupakan negeri maritim, tapi banyak insiden kapal terjadi.

Seperti tenggelam, kandas, hingga terbakar.

Ia pun tampak menautkan akun Twitter Jokowi agar sang presiden mengetahui hal tersebut.

@marierteman: ini ada apa ?

negara maritim .....

koq malah kapal pada tenggelam, tabrakan, kandas dan terbakar, bahkan kantor @kemenhub151 pun terbakar @jokowi @kemaritiman @KNKT_NTSC.

Kicauan Suryo Prabowo

Sementara itu, diberitakan TribunBali, peristiwa kebakaran itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WITA.

Petugas pun mengaku kesulitan untuk memadamkan api karena angin cukup kencang dan jarak kapal berdekatan.

Di sisi lain, update terkini dari KompasTV pada pukul 11.08 WIB, proses pemadaman api masih terus dilakukan oleh petugas.

Dilaporkan mereka bahkan menggunakan air yang dicampur dengan detergen untuk memudahkan pemadaman api.

Tampak petugas pemadam kebakaran dari Denpasar, Kabupaten Badung serta Polda Bali.

Petugas menggunakan sejumlah cara dalam upaya pemadaman api, seperti menggunakan water canon, hingga langsung mengambil air dari laut.

Hingga kini, petugas belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran karena tim inafis dan Polda Bali masih menunggu api padam secara keseluruhan.

Pihak kepolisian mengatakan apabila awalnya anak buah kapal (ABK) menuturkan jika ia terbangun dan melihat penerangan dalam kapal mati.

Ia kemudian langsung menuju ruangan mesin, dan menyaksikan api sudah menjalar di ruangan.

Api cepat merembet karena angin yang kencang dan jarak yang berdekatan, serta adanya bahan bakar solar di kapal yang siap berlayar.

Sementara itu, pihak ABK juga turut membantu memadamkan api dengan memutus tali yang mengikat kapal satu dengan yang lainnya.

Kerugian atas peristiwa inipun belum dapat dipastikan.

Akan tetapi pihak kepolisian menyebut, harga kapal per unitnya mencapai Rp 3-4 miliar, sedangkan sementara kapal yang terbakar berjumlah 40 unit. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita