Ruhut Sitompul akan Membisiki Jokowi agar TGB Diangkat Jadi Menteri

Ruhut Sitompul akan Membisiki Jokowi agar TGB Diangkat Jadi Menteri

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ruhut Sitompul turut menanggapi dukungan yang diberikan TGB Zainul Majdi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan dalam acara TV yang disiarkan MetroTV pada Selasa (10/7/2018).

Dalam acara tersebut tampak pula TGB yang duduk di sebelah Ruhut Sitompul.

Ruhut Sitompul mengaku dirinya menyambut positif dukungan TGB untuk Jokowi.

Menurut Ruhut Sitompul, TGB bisa membuat Jokowi menang di Nusa Tenggara Barat, yang dulu sempat kalah dalam Pilpres 2014.

Tak hanya itu, Ruhut Sitompul juga mengatakan dirinya akan memberikan bisikan kepada Jokowi agar mengangkat TGB menjadi menteri.

"Kami (Jokowi) 2014 kebetulan kalah di NTB, tadi mau ke mana? Percayalah, kita berdoa, insya Allah kami nanti menang di NTB."

"Ya paling tidak, saya juga orang dekat dengan Pak Jokowi, saya akan membisikkan 'Pak mesti ada dari NTB satu yang jadi menteri Pak, siapa? Tuan Guru Bajang," kata Ruhut Sitompul.

Menanggapi perkataan Ruhut Sitompul, TGB hanya diam mendunduk.

Simak pernyataannya dalam video di bawah ini, menit ke 4.00.



Diketahui, keputusan TGB yang merupakan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk mendukung Jokowi 2 periode mengejutkan publik.

Dikutip KompasTV, TGB menegaskan apabila omongannya itu adalah pernyataan pribadi dan tidak mewakili pihak atau partai manapun.

TGB menyatakan jika apa yang ia sampaikan adalah semata-mata untuk kepentingan dan kemaslahatan warga Nusa Tenggara Barat.

TGB mengaku, keputusan itu ia ambil setelah 4 tahun ia melihat adanya pecah belah umat.

Terutama pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah.

"Keputusan ini saya ambil setelah empat tahun saya melihat, menilai dan juga pasca pemilukada serentak kemarin terutama. Saya melihat di beberapa daerah, pembelahan itu sudah begitu terasa. Jadi pembelahan antar umat ini luar biasa."

"Satu mengklaim dialah aspirasi umat dan yang lain bukan umat dan bahkan dengan narasi-narasi dan wacana yang merusak persaudaraan kita."

"Jadi pasca Pemilukada saya melihat wacana-wacana dan orasi yang dikembangkan, dan bahkan itu semakin mengkhawatirkan."

"Mengutip ayat-ayat perang seakan-akan 2019 itu kita akan perang kurusetra antara Pandawa dan Kurawa."

"Pilihan saya sebagai anak bangsa adalah diam atau bersuara, dan saya memilih untuk bersuara. Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan apa-apa," ungkapnya.

Sementara itu, Jokowi pun menyambut baik dukungan yang diberikan oleh TGB ini.

Ia menganggap jika langkah politik TGB adalah sebuah apresiasi kepada pemerintah.

"Saya kira itu bentuk sebuah penghargaan apresiasi kepada pemerintah. Beliau sendiri menyampaikan rasionalnya seperti itu," kata Jokowi di Jakarta, Jumat (6/7/2018), dikutip Kompas.com.

Jokowi juga mengaku bersyukur karena dukungan untuk dirinya dari kepala daerah terus bemunculan.

Akibat dari tindakannya yang mendahului keputusan partai (Demokrat), TGB akan mendapatkan sanksi dari partai yang menaunginya itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitternya pada Selasa (10/7/2018).

Menurut Ferdinand, apa yang dilakukan TGB yang memilih untuk mendukung Jokowi 2 periode bukan sebuah kesalahan.

Yang salah adalah TGB merupakan pejabat tinggi partai, tapi bersikap mendahului langkah resmi dari partai yang menaunginya.

"1. Selamat pagi Twips, Sy hrs jelaskan berita yg terus dibesar2kan demi citra terkait #sanksiTGB

Ada yg menulis, Samksi diberikan karena mendukung Jokowi, SALAH.

2. Apa yang dilakukannoleh TGB dengan mendukung Jokowi 2 Periode, bukanlah sebuah kesalahan.

Sikap itu banyak yg sama di internal Demokrat sebagaimana sikap yg menolak Jokowi 2 periode.

Demokrasi di internal Demokrat hidup dan berjalan baik. 

#sanksiTGB

3. Jk dukungan TGB ke Jokowi tdk salah, lantas apa yg salah? Kenapa TGB akan diberikan sanksi?

Jawabannya adalah, krn TGB sebagai pejabat tinggi partai, telah mendahului sikap resmi parta dgn deklarasi terbuka dukungannya. Deklarasi = menyatakan sikap

#sanksiTGB

4. Dgn demikian, TGB akan diberikan sanksi bkn krn mendukung Jokowi, tapi karena off side, mendahului sikap resmi partai.

Terkait perbedaan dukungan di internal, sungguh itu biasa bg kami.

Banyak yg berbeda termasuk saya. Tapi kali sll tdk boleh mendahuli partai. 

#sanksiTGB," tulisnya.

Menanggapi hal tersebut, TGB pun mengaku sudah siap dengan segala konsekuensi atas apa yang telah dilakukannya.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita