Pendaki Gunung Rinjani Minta Dijemput pakai Helikopter

Pendaki Gunung Rinjani Minta Dijemput pakai Helikopter

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Hingga pukul 19.00 Wita tadi malam, sudah ada 386 orang pendaki Gunung Rinjani yang berhasil dievakuasi setelah terjebak di kawasan danau Segara Anak dan Batu Ceper. Mereka dievakuasi melalui jalur Bawak Nao.

Dari 386 pendaki yang dievakuasi, terdiri dari 181 pendaki mancanegara dan 205 pendaki dalam negeri. "Itu baru data sementara. Sekarang, beberapa orang sedang beristirahat di pos II Sembalun," kata Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sembalun, Lombok Timur, Sudiyono.

Sementara itu, jenazah M Ainul Taksim, pendaki asal Makassar belum ditemukan. Tim masih terus melakukan pencarian. "Kita minta beberapa keterangan saksi," jelasnya.

Dari pantauan Lombok Post (Jawa Pos Group), beberapa pendaki mengalami luka di bagian kaki dan langsung mendapatkan perawatan. Evakuasinya kemudian dilanjutkan dengan membonceng mereka menggunakan sepeda motor dari pos II.

Longsor yang terjadi di kawasan Danau Segara anak mengakibatkan jembatan penghubung antara Pelawangan ke Danau Segara Anak putus. Sehingga tim menyiapkan tali penghubung untuk melakukan evakuasi. "Putusnya jembatan tidak menghalangi evakuasi," jelasnya.

Tim yang melakukan evakuasi terus ditambah. Langkah itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan. "Kita terus menambah pasukan ke atas," ujarnya.

Dari informasi sementara, ada sebanyak enam orang yang belum dievakuasi di Batu Ceper. Dari enam orang tersebut satu di antaranya adalah porter. "Satu cewek dari Jakarta. Sementara sisanya belum kita ketahui domisilinya," ujarnya.

Mereka tidak berani dievakuasi karena masih mengalami trauma melihat longsor. Untuk itu, tim terus melakukan pendekatan untuk memperbaiki psikologisnya.

"Sekarang yang menjadi persoalan itu adalah bagaimana caranya melakukan pendekatan psikologis supaya mereka bisa segera dievakuasi," bebernya.

Pendaki Gunung Rinjani yang tertinggal meminta dijemput menggunakan helikopter. Namun, kondisi tempat mereka terjebak tidak memungkinkan menggunakan helikopter.

"Kita juga harus memikirkan keselamatan tim evakuasi. Takutnya, apabila menggunakan helikopter akan membahayakan tim juga," ungkapnya.

Dia mengatakan, tim yang melakukan evakuasi belum bisa mematok target. Semua tergantung pada situasi dan kondisi. "Jika besok selesai dievakuasi kita akan berhentikan proses evakuasi. Tetapi kalau tidak kita lanjutkan berdasarkan SOP yang ditetapkan tim," ungkapnya.[jpnn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita