Ngabalin Minta Polemiknya dengan SBY Disudahi: Kasihan, Orang Tua

Ngabalin Minta Polemiknya dengan SBY Disudahi: Kasihan, Orang Tua

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Staf Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin meminta agar polemiknya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak diperpanjang. Ngabalin menegaskan bagaimana pun SBY merupakan Presiden ke-6 Indonesia yang harus dihormati.

"Nanti tajam lagi sama SBY, kasihan beliau kan orang tua, beliau bekas pemimpin kita. Nanti tajam lagi repot nanti. Tapi yang pasti seperti itu kalimatku. Kalau bisa minta tolong kita minimalisir," kata Ngabalin kepada kumparan, Kamis (26/7).

Ngabalin pun kasihan bila nanti terus menanggapi amarah SBY. Karena Ngabalin tidak ingin terus menerus menyerang SBY.

"Karena beliau agak tempramen, beliau agak cepat menanggapi, mestinya beliau kan ada, kalau sama saya kan dekat sekali. Ada komunikasi juga antara Pak SBY, AHY, dengan istana ada," lanjut dia.

Nanti kalau terus ditanggapi, Ngabalin mengungkapkan SBY akan semakin keliru.

"Jadi kalau, nanti kurang enak, kurang enak. Janganlah. kasihan nanti karena, kalau beliau semakin tanggapi keras semakin keliru nanti," ucap Ngabalin.

SBY sebelumnya dengan nada tinggi memberi komentar soal Ngabalin, dengan menegaskan dirinya tak perlu izin Jokowi kalau mau mendukung Prabowo Subianto. Bahkan SBY meminta Ngabalin untuk hati-hati berbicara.

"Saya tidak harus izin dengan beliau. SBY bukan bawahan Jokowi. Kami saling hormat menghormati. Kalau itu keluar dari Ngabalin hati-hati kalau berbicara. Saya tidak mengatakan ini hambatan dengan Pak Jokowi tetapi ada hambatan dengan koalisi. Bukan dengan Pak Jokowi, hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik," tegas SBY.[kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita