Lucky Hakim Pindah Partai, PAN: Dia Menang Banyak

Lucky Hakim Pindah Partai, PAN: Dia Menang Banyak

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Lucky Hakim memutuskan pindah ke Partai Nasdem. Ternyata, keinginan Lucky untuk keluar dari PAN sudah lama berhembus di internal partai.

"Ya, semua orang sudah tahu di PAN. Lucky yang cerita sendiri dia terima uang berapa di grup whatsapp internal DPP PAN. Sebelum mundur, yang bersangkutan juga diduga menerima sejumlah uang dari kader PAN yang menggantikannya di DPR. Sikap semacam ini bertentangan denagn prinsip dan etika politik di PAN," kata Wasekjen PAN Faldo Maldini melalui pesan elektronik kepada redaksi, Rabu (4/7).

Menurutnya, Lucky juga menerima sejumlah fasilitas pangganti yang didapatkannya dari DPR RI. Faldo menilai Lucky Hakim hanya mencari keuntungan pribadi di dunia politik.

"Setahu saya, berita yang berkembang di internal, baik yang bersumber dari Lucky maupun yang bukan. Lucky diduga juga menerima fasilitas rumah pengganti fasilitas DPR. Menang banyak lah. Kami sulit bisa kerja dengan orang yang pragmatis," tambahnya.

Berdasarkan informasi dari teman-teman sesama politisi, Lucky juga memiliki tugas untuk mengakuisisi anggota DPR RI dan kader PAN untuk mencalonkan lewat partai barunya. Faldo sangat menyayangkan cara-cara yang pragmatis dan cenderung tidak beretika tersebut.

"Lucky diduga juga punya tugas khusus untuk akuisisi anggota DPR dan kader kami  untuk pindah dengan berbagai insentif. Tentu, kami tidak biarkan cara-cara tidak etis ini. Kader PAN itu semuanya pejuang, bukan orang-orang pragmatis. Ini bukan hanya soal Lucky, tetapi masa depan politik, nilai dan gagasan yang jadi keyakinan kami. Jangan sampai nanti orang mau berjuang, malah nanya dapat berapa uang. Bahaya cara-cara ini, ini bikin politik makin mahal pastinya," tambah Faldo.

Faldo menanggapi pernyataan Ketua DPW Nasdem Jawa Barat Saan Musthofa yang menyuruh PAN introspeksi diri. Saan mengklaim kepindahan Lucky disebabkan ketidaknyamanan dengan berbagai masalah di internal PAN.

"Saya imbau kepada Bung Saan, jangan terlalu mengurusi partai orang lain, apalagi menuduh ada masalah di partai kami. Kami lebih tahu apa yang terjadi. Kader-kader terbaik partai kami adalah pejuang rakyat, bukan orang-orang yang bisa dibujuk dengan uang. Mungkin ada politisi pragmatis yang bisa dibayar, tetapi kami yakin militansi dan kepercayaan rakyat tidak bisa dibeli," tutup Faldo.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita