Kronologi PNS Tewas Dipalu Orang Gila di Depan Masjid

Kronologi PNS Tewas Dipalu Orang Gila di Depan Masjid

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang PNS Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Riharja, meninggal setelah dipalu orang gila di depan Masjid Agung Pelita, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (16/7) sekitar 15.30 Wita.

Kejadian bermula saat orang gila bernama Saripuddin (52) itu mengadang pengendara yang melintas di Jalan Pelita. Saripuddin membawa palu di tangan. Ia mengamuk dan berteriak-teriak.

Satu per satu pengendara motor maupun mobil menjadi sasarannya. Nahas menimpa pengendara motor bernama Muhammad Riharja (39) alias Rama. PNS yang hendak ke masjid untuk salat Ashar ini pun jadi sasarannya. Tanpa basa-basi, Saripuddin yang sudah sejak tadi mengamuk langsung mengayunkan palu ke arah Rama.

Meskipun saat berkendara Rama mengenakan helm, namun sebuah hantaman keras di kepala bagian belakang membuat warga Jalan Pipit itu jatuh dari motornya. Benturan keras di aspal membuat wajah Rama berlumuran darah.

Tak sampai di situ, usai Rama terjatuh, palu di genggaman Saripuddin kembali diayunkan ke kepalanya. Menerima hantaman bertubi-tubi, Rama tak bergerak. Darah membanjiri kepala dan wajahnya.

Warga yang menyaksikan kejadian mengerikan itu langsung berhamburan. Sebagian ada yang mencoba mengambil kayu untuk melakukan perlawanan atas tindakan Saripuddin yang sudah kesetanan.

Saat dikejar warga, Saripuddin sempat kabur. Namun anehnya, dia justru kembali lagi dan mengamuk di lokasi tersebut. Hingga akhirnya, dua anggota polisi berpakaian preman secara tak sengaja melintas di kawasan itu. Salah satunya mencoba menangkap Saripuddin, sedangkan seorang lagi mengevakuasi Rama yang terkapar di tengah jalan.

Rupanya, Saripuddin tidak mudah ditangkap. Sebuah tembakan peringatan yang dilepaskan petugas tak membuatnya begitu saja menyerah. Bahkan, dia menyerang petugas yang mencoba menangkapnya dengan palu.

Muhammad Riharja, PNS yang dipalu orang gila

Sebuah timah panas terpaksa dilepaskan dan tepat mengenai kaki kiri Saripuddin. Namun, lagi-lagi Saripuddin belum menyerah meski kaki kirinya sudah berlumuran darah.

Saripuddin kembali menyerang petugas. Tak ingin mengambil risiko, sebuah tembakan kembali di arahkan kepada Saripuddin. Kali ini peluru dari senjata petugas bersarang di paha kirinya.

Dua timah panas yang bersarang di kaki kiri itu, membuat Saripuddin tak bergerak. Dia lantas diamankan di depan rumah warga dengan tangan terborgol.

Rama lantas dibawa ke RS AW Sjahranie. Namun sayang, nyawa ASN golongan III-B tersebut tak dapat diselamatkan. Dia mengembuskan napas terakhir sebelum tiba di rumah sakit.

Saksi mata bernama Kurni (40) mengatakan, Rama merupakan pengendara motor yang ada di depannya. Ketika serangan itu terjadi, Kurni memilih balik arah dan mengambil sebuah kayu untuk menghalau Saripuddin.

“Semua pengendara diadang dan ada satu pengendara motor yang sempat dihantam kepalanya. Pengendara itu mengenakan helm dan terus melanjutkan perjalanan meskipun sempat menahan sakit di kepala,” kata Kurni.

Muhammad Riharja, PNS yang dipalu orang gila

Sementara itu, Junaidi (30), rekan sekerja Rama menuturkan, keributan di simpang Jalan Pelita terjadi tak jauh dari kantornya. Saat dia mendekat, ternyata rekannya sudah bersimbah darah dan bersandar di pohon di pinggir jalan.

“Saya sempat kaget melihat seragam PNS yang dikenakan. Saat saya dekati, rupanya rekan sekerja saya,” kata Junaidi.

Melihat kondisi itu, Junaidi meminta bantuan kendaraan yang melintas untuk membawa Rama ke rumah sakit.

“Saat dibawa, kondisinya sudah sangat parah luka di kepala, mulut dan mata kanan. Dan sepertinya sudah meninggal dunia sebelum sampai rumah sakit,” ucap Junaidi.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto mengatakan, saat ini Saripuddin sudah diamankan bersama palu yang digunakan untuk memukul Rama.

“Pelaku melakukan pengancaman terhadap para pengendara yang melintas di Jalan Pelita ini. Korban (Rama, Red) melintas setelah membeli makanan dan hendak kembali ke kantornya, kemudian dihantam di bagian kepala dan meninggal dunia,” kata Vendra.

Ditambahkannya, saat kejadian secara kebetulan dua anggota polisi melintas dan melakukan pengamanan. Namun petugas justru diserang pelaku, hingga akhirnya dilakukan tembakan peringatan.

“Upaya peringatan sudah dilakukan, hingga petugas terpaksa melumpuhkan pelaku dengan melepaskan dua tembakan mengenai kaki kirinya,” terang Vendra.

Mengenai dugaan Saripuddin mengalami gangguan jiwa, Vendra belum dapat memastikan. Perwira polisi berpangkat melati tiga ini mengaku masih akan menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku.

“Kita akan minta saksi ahli. Informasi yang kita dapat pelaku adalah tukang bangunan yang dituduh mencuri. Diduga karena hal itu dia mengamuk dan menjadi labil,” tutupnya.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita