Kesaksian Sabir Korban Selamat KM Lestari Maju: Nelayan Biadab, Duit 30 Miliar, dan Kepanikan dalam Kapal

Kesaksian Sabir Korban Selamat KM Lestari Maju: Nelayan Biadab, Duit 30 Miliar, dan Kepanikan dalam Kapal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sabir hampir celaka. Korban selamat kecelakaan kapal KM Lestari Maju yang karam di Perairan Selayar itu sempat menolong penumpang lain.

Selasa (3/7/2018), saat KM Lestari Maju menghadapi detik-detik tenggelamnya, Sabir melihat ada nelayan biadab malah justru mengambil keuntungan dari insiden ini.

Nelayan itu melakukan aksi penjarahan ketimbang membantu korban yang tengah berjuang antara hidup dan mati di lautan.

“Ada satu nelayan yang mementingkan perutnya daripada mengevakuasi korban yang ada,” ujarnya.

Untungnya segera ada kapal patroli datang langsung memberikan bantuan.

“Pada saat ada kapal nelayan yang mendekat, ada pula kapal patroli yang datang,” bebernya.

Sabir sehari-hari merupakan Humas DPP Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (DPP BKPRMI).

Menurutnya perjalanan bersama KM Lestari Maju menjadi suatu pengalaman hidup terindah sekaligus menegangkan.

“Ini salah satu pengalaman terindah sekaligus menegangkan,” ujar pria yang akrab disapa Abi itu.

Di sisi lain, ia tetap bersyukur masih ada nelayan yang luar biasa mau menolong korban yang tenggelam.

Kemudian soal tercecernya uang 30 miliar milik Bank Sulsel yang merupakan dana nasabah, Sabir punya kesaksian lain.

Ia mengetahui perihal uang nasabah Bank Sulsel yang turut menjadi penumpang ternyata sudah aman dijaga aparat keamanan.

“Uang bank aman dijaga aparat keamanan dan satpam di lokasi, jadi uangnya tidak tercecer,” jelas dia.

Ia menambahkan, jika pun ada uang yang tercecer bisa jadi itu uang milik penumpang.

“Bisa jadi juga itu kerupuk yang keluar dari mobil logistik,” tambahnya.

Bahkan, kata dia, bisa jadi uang penumpang yang berceceran itu berupa uang-uang kecil yang tercampur dengan snack.

Sabir pun mengingat saat ia akan berangkat menaiki kapal  KM Lestari Maju. Saat itu ia mengetahui persis kondisi sedang hujan disertai angin dan ombak kencang.

“Saya sudah menduga akan terjadi sesuatu di kapal ini, dan itu terbukti. Persisnya, pada pukul 15.15 WITA badan kapal mulai miring ke kiri,” ungkapnya kepada Pojoksatu.id.

Ia melanjutkan, saat itu kondisinya penumpang mulai panik. Saking paniknya, ada penumpang yang lompat ke air.

Padahal, jelas dia, ketika itu ia sudah berusaha menenangkan penumpang agar tidak panik apalagi sampai melompat ke laut.

“Saya minta mereka istighfar, saya katakan Insya Allah kita selamat, jangan panik.  Jangan ada yang melompat,” kata pria yang pernah mengalami hal serupa sebelumnya dan selamat.

Ia yakin peristiwa ini terjadi lantaran cuaca saat itu sedang tidak bersahabat.

“Karena sejauh ini saya lihat kapal yang saya naiki ini sudah sesuai dengan SOP kapal,” pungkasnya.


[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita