Kemenangan Kotak Kosong di Makassar Pukulan Telak untuk Parpol

Kemenangan Kotak Kosong di Makassar Pukulan Telak untuk Parpol

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kekalahan pasangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) tamparan bagi partai politik.

Hal itu sebagaimana diutarakan Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6).

“Kotak kosong yang menang itu merupakan pukulan telak untuk partai politik,” tegas dia.

Ubedilah menjelaskan, masyarakat pemilih di Kota Makassar kebanyakan berpendidikan tinggi. Dimana dalam memilih pemimpin, mereka selalu menggunakan pemikiran yang rasional untuk melihat calon pemimpin memiliki kapasitas dan kapabilitas atau tidak.

“Mengapa calon yang dari partai bisa kalah. Tidak ada yang pantaskah dari masyarakat Makassar. Mengapa tidak ada trust, jadi kandidatnya memang tidak diinginkan masyarakat,” tekan Ubedilah.

Padahal, lanjutnya, Kota Makassar sesungguhnya memiliki segudang orang-orang hebat dan berpotensi menjadi pemimpin yang baik.

Wlau begitu, biaya politik yang sangat mahal, atau mahalnya mahar politik, membuat orang-orang baik disana akhirnya memutuskan untuk tidak maju.

“Yang maju adalah mereka-mereka yang punya uang. Jadi fenomena Kota Makassar itu adalah tamparan untuk partai politik,” pungkasnya.[psid
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita