GELORA.CO - Seperti biasanya, setiap kunjungan kerja ke daerah, Presiden Joko Widodo selalu memberikan pertanyaan kepada peserta dan jika dijawab dengan benar maka akan diganjar hadiah sebuah sepeda.
Seperti dalam kunjungan di studio alam di Dusun Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyodan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mantan Gubernur DKI tersebut juga memberikan hadiah sepeda kepada salah satu warga Dusun Gamplong. Yang beruntung adalah Mohammad Soleh.
Presiden RI ke-7 itu sebenarnya tidak berencana ingin membagi sepeda namun pada saat membacakan teks, dia menyebut salah nama dusun yang seharusnya Gamplong menjadi Gemplong. Warga pun kompak membenarkan sebutan yang salah tersebut, yang salah satunya adalah Soleh.
"Sini maju. Ini lihat di teks tulisannya Gemplong bukan Gamplong," kata Jokowi kepada Soleh di Yogyakarta, Minggu 15 Juli 2018.
"Lha itu yang salah sekretarisnya Bapak," kata Soleh menimpali omongan Jokowi.
Sesaat kemudian Jokowi menyuruh Soleh untuk kembali ke tempat duduknya, namun Soleh justru minta hadiah sepeda.
"Sepedanya mana Pak? Biasanya Bapak kasih pertanyaan nama ikan," celoteh Soleh diiringi tawa tamu undangan yang hadir.
Tak ingin membuat kecewa, mantan Wali Kota Solo itu selanjutnya meminta Soleh untuk menyebutkan 10 nama ikan yang ada dan hidup di perairan Indonesia.
"Sudah sekarang sebutkan nama 10 ikan yang ada di Indonesia," pinta Jokowi.
Soleh menjawab satu per satu ikan yang hidup di perairan dan laut di Indonesia, mulai dari ikan hiu di urutan pertama dan ikan bawal yang terakhir. Bahkan Soleh sempat menyebut kecebong sebagai salah satu nama ikan.
"Kecebong itu anak katak bukan ikan. Itu kok nyebut ikan panjang, ikan panjang itu ikan apa," kata Jokowi sembari tersenyum.
Setelah mampu menjawab ikan bawal sebagai jawaban ke 10 dan dibenarkan oleh Jokowi, Soleh pun mengucapkan terima kasih telah diberi sepeda.
"Lha sepedanya mana Pak?" tanya Soleh.
"Saya tidak bawa sepeda, tapi besok pagi sepeda ada di depan rumah Pak Soleh. Sudah ya," ujar Presiden.
Berikut videonya:
— Pro Jokowi (@fadreee) July 15, 2018
Bagaimana Indonesia mau juara kalau presidennya masih berkutat nama ikan.— andi arief (@AndiArief__) July 15, 2018
[viva]