Hotman Kesal Uang Korban Danau Toba Cuma Seharga Sepeda: Orang Batak Jangan Munafik

Hotman Kesal Uang Korban Danau Toba Cuma Seharga Sepeda: Orang Batak Jangan Munafik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - PENGACARA kondang kelahiran Danau Toba, Hotman Paris Hutapea, kembali kesal dan marah atas perlakuan para pihak terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

Seperti diketahui, pemerintah menghentikan pengangkatan jenazah para korban meski robot yang diturunkan ke dasar danau telah mengetahui posisi para korban dan bangkai kapal.

Akibatnya, ratusan korban KM Sinar Bangun saat ini masih berada di dasar dunau. Para korban tidak muncul ke permukaan danau karena suhu di dasar danau sangat dingin sehingga jasad tidak bisa mengapung.

Selain itu, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui menterinya, Idrus Marham, sebelumnya mengatakan pemerintah akan memberikan dana santunan kepada para korban meninggal sebesar Rp 15 juta.

Hotman makin kesal karena para warga beretnis Batak yang berasal dari Danau Toba yang tinggal di Jakarta pun tidak tergerak hatinya untuk ikut memberi bantuan.

Imbauan dirinya agar warga Batak di Jakarta menyumbang, ternyata hanya disambut oleh tiga orang Batak yang memberikan bantuan Rp 300.000.

Ditambah sumbangan Hotman yang mencapai Rp 100 juta, maka dana terkumpul hanya Rp 100.300.000.

Melalui akun instagramnya, pagi ini Hotman mengunggah video berisi ungkapan kekesalannya tersebut.

"Kasus Danau Toba untuk sementara selesai, walaupun untuk setiap nyawa manusia hanya dikasih harga sepeda, Rp 15 jt," ujar Hotman di akun instagramnya, Minggu (8/7/2018).

Tidak jelas siapa siapa yang disasar atas pernyataan Hotman tersebut.

Hanya saja selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering membagi-bagikan sepeda setiap kali mengadakan kunjungan ke daerah dan menggelar pertemuan dengan masyarakat.

Presiden Jokowi membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat. (unitedbike)

Orang Batak Jangan Munafik

Tetapi, kata Hotman, yang paling menggelikan dirinya adalah perilaku orang Batak yang sama sekali tidak peduli terhadap tragedi kemanusiaan tersebut.

Waktu Danau Toba dipromosikan oleh pemerintah beberapa tahun lalu sebagai kawasan pariwisata, banyak perantau Batak di Jakarta ngaku pecinta Danau Toba membuat sebuah gerakan.

"Tapi saat terjadi duka cita, kapal tenggelam, di mana kau oknum-oknum Batak di Jakarta," ujar Hotman dengan nada keras.

Dia melanjutkan, "Kita buka rekening tak ada yang nyumbang, bahkan komentar pun tak ada."

Karena itu, Hotman meminta para oknum tersebut jangan lagi mengaku-aku sebagai pencinta Danau Toba dan membuat berbagai gerakan, tetapi ketika diajak untuk berbuat lebih nyata mereka menghindar.

Hotman malah curiga, jangan-jangan gerakan tersebut dilatarbelakngi oleh kepentingan ekonomi para oknum tersebut.

"Orang ekonominya sendiri saja morat-marit. tujuannya apa, hehehe.. mau cari peluang bisnis ya," katanya.

Dia mengatakan, ayu kita dukung Danau Toba tapi jangan dengan cara munafik.

"Salam Hotman Paris dan siap melawan orang yang munafik," tegasnya.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dr. Hotman Paris Hutapea SH MH (@hotmanparisofficial) pada



Hotman Paris Marah: Orang Batak Hanya Teriak-teriak

Hotman Paris Hutapea marah karena hanya sedikit orang yang menyumbang untuk membantu pemerintah dalam proses pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

Kekecewaannya ini disampaikan Hotman melalui akun Instagramnya, seperti diberitakan Wartakotalive.com sebelum ini.

Hotman mengatakan, dirinya mendapat informasi dari seorang pejabat, bahwa dana yang masuk ke dalam rekening Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut masih berjumlah Rp 100.300.000.

“Saya dapat keterangan dari pejabat pemda di Medan, atas rekening yang dibuka untuk bantuan tenggelamnya kapal di Danau Toba, baru terkumpul duit Rp 100.300.000 ribu. Seratus juta dari saya, yang lainnya tiga orang masing-masing Rp 100 ribu,” ungkapnya.

Hotman mengatakan, dirinya merasa bangga terhadap orang yang masih mau mengirimkan uangnya, walaupun hanya Rp 100 ribu.

“Dibandingkan dengan orang-orang yang hanya bacotnya aja nyinyir. Bacotnya aja yang teriak-teriak. Bacotnya yang sok suci tapi tidak mau mengirimkan uang 5 perak pun,” ujarnya.

Hotman pun menyindir orang-orang kaya di Jakarta, terutama dari kalangan Suku Batak.

“Begitu banyak orang Batak di Jakarta ini yang kaya-kaya, tapi tidak satu pun yang nyumbang kecuali yang tiga itu,” ucapnya.

Pekan lalu, Hotman juga pernah menyindir para tokoh masyarakat Batak.

“Kepada masyarakat Batak di Tapanuli, kamu jangan ngomong doang dong! Jangan cuma pintar ngegosip. Ayo bertindak! Bersatu. Masyarakat tokoh batak terutama tokoh-tokoh intelektualnya, ayo bersatu semua! Kapan lagi batak bersatu? Selama ini enggak pernah. Yang di DPR, di mana suaramu?” tuturnya.

Hotman yang berasal dari Laguboti, Toba Samosir, daerah sekitar Danau Toba, telah beberapa kali menyampaikan aspirasinya terkait tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun.

Vokalnya Hotman Paris, mendorong Pemprov Sumut membuka rekening donasi bagi sumbangsih kepada para korban ataupun membantu pendanan pencarian korban kapal tenggelam melalui rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) 005301-004-590-301 atas nama BPBD Sumut. (*)



BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita