Hanura: Fahri Hamzah Katak dalam Tempurung, Tak Tahu Harga BBM

Hanura: Fahri Hamzah Katak dalam Tempurung, Tak Tahu Harga BBM

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menuding pemerintah Presiden Joko Widodo merampas subsidi rakyat dengan sejumlah kenaikan harga BBM jenis tertentu. Hanura menyebut pernyataan Fahri layaknya katak dalam tempurung. 

"Selama ini kita tahu bahwa Fahri adalah pembela koruptor, tapi kali ini kita juga jadi tahu bahwa dia ternyata juga pembela orang berduit konsumen Pertamax," kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Kamis (5/7/2018).

Inas mengingatkan, sejak era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pertamax tak pernah disubsidi. Fahri sempat menuding pemerintah merampas subsidi rakyat sebagai tanggapan atas kenaikan harga Pertamax.

"Padahal sejak era SBY pun Pertamax tidak pernah disubsidi, lalu selama ini, sejak periode yang lalu, Fahri Hamzah ngapain aja? Kok seperti katak dalam tempurung nggak tahu informasi BBM," imbuh Inas.

Wakil Ketua Komisi VI DPR itu tak sependapat dengan pernyataan Fahri soal pemerintah merampas subsidi rakyat. Inas mempertanyakan rakyat mana yang diwakili Fahri dalam tudingan itu. 

"Fahri Hamzah mengatakan bahwa pemerintah rampas subsidi rakyat, tapi rakyat yang mana?" tanya dia. 

Inas lalu menjelaskan soal harga BBM di era Jokowi. Dia membandingkannya dengan era SBY. Berikut ini perbandingannya versi Inas:

Premium:

Era SBY
Pada awal menjabat presiden, harga Premium Rp 1.820, kemudian terjadi kenaikan 2 kali pada 2005 dan 2008 menjadi Rp 6.000. Kemudian di tahun yang sama, turun 2 kali menjadi Rp 5.000, dan pada 2009 turun lagi menjadi Rp 4.500. Akan tetapi, pada 2013 terjadi kenaikan yang luar biasa menjadi Rp 6.500.

Era Jokowi
Di awal pemerintahan Jokowi, harga minyak dunia melambung secara signifikan serta adanya kebijakan penghapusan subsidi bensin Premium sehingga pada 2014 naik menjadi Rp 8.500. Tapi kemudian pada 2015 turun menjadi Rp 7.600, lalu turun lagi menjadi Rp 6.800. Di tahun yang sama juga naik lagi Rp 7.300, kemudian pada 2016 turun lagi Rp 6.950, dan pada 2017 turun menjadi Rp 6.550 sampai sekarang.

Solar:

Era SBY
Pada akhir 2014 Rp 5.500

Era Jokowi
Harga sekarang Rp 5.150, berarti turun Rp 350.

Pertamax:

Di akhir era SBY
Pada 2014 Rp 11.300

Di era Jokowi
Sampai Februari 2018 sudah turun beberapa kali dengan harga Rp 8.900 dan per 1 Juli 2018 naik menjadi Rp 9.500.

Inas lalu membahas subsidi pemerintah terhadap BBM dan membandingkan era SBY dengan Jokowi. 

"Di era Jokowi, Premium memang naik Rp 50, tapi tidak ada subsidi yang mencapai Rp 200 triliun seperti di era SBY yang membebani APBN. Sedangkan solar di era Jokowi lebih murah Rp 350 dibandingkan era SBY dan Pertamax juga turun Rp 1.800 dibandingkan dengan era SBY," sebut Inas. 

"Kemudian di Papua harga Premium di era SBY mencapai Rp 60.000, tapi di era Jokowi Rp 6.550," pungkasnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita