Gertakan Cak Imin Bila Tak Dipilih Jokowi Jadi Cawapres

Gertakan Cak Imin Bila Tak Dipilih Jokowi Jadi Cawapres

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) masih berusaha untuk menjadi cawapres bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Berbagai manuver dan pernyataan ia lontarkan.

Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda Cak Imin akan dipilih Jokowi. Bahkan PDIP menyebut Cak Imin tak masuk kantong Jokowi sebagai kandidat cawapres. Dia pun mengaku tak mau berandai-andai bila tak dipilih sebagai wakil Jokowi di pilpres mendatang.

"Jangan bicara nanti, tunggu saja," kata Cak Imin di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Cak Imin menegaskan PKB tetap memperjuangkan JOIN, Jokowi-Cak Imin. JOIN, kata dia, merupakan aspirasi dari para kiai. "Pokoknya sampai hari ini kiai dan kita semua tetap ada JOIN, Jokowi-Cak Imin. Proses dan prospeknya kita tunggu saja. Optimistis," tambahnya.

Bahkan Cak Imin menyebut, bila Jokowi tak bersama dirinya, kemungkinan akan kalah di Pilpres 2019. Dia menyatakan, Jokowi memerlukannya bertarung demi periode kedua sebagai presiden.

"Buktikan saja. Kalau nggak JOIN, bahaya. (Kalau nggak JOIN) nanti kalah sama lawannya," sebut Cak Imin.

Berbagai manuver dilakukan Cak Imin. Mulai dari bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh yang diketahui dekat dengan Jokowi. Cak Imin juga sowan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Belakangan, Wakil Ketua MPR itu bertemu dengan Mensesneg Pratikno yang disebut-sebut merupakan tim seleksi cawapres Jokowi.

"Dua hari yang lalu saya sowan Bu Mega. Rahasia," tuturnya.

Cak Imin pun lalu mau berbicara sedikit soal kemungkinan bila dia tak dipilih Jokowi. Dia mengatakan, penambahan menteri di kabinet merupakan konsekuensi koalisi.

"Ya belum sampai bahas sana. Tapi itu menjadi konsekuensi dari proses koalisi," tegas Cak Imin.

Tak hanya itu, Cak Imin juga mengungkap soal peluang PKB dan Golkar mengusung capres selain Jokowi, bila kedua partai itu tak mendapat jatah cawapres. Itu tercetus saat pertemuan antara dirinya dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

"Ya belum sampai bahas sana. Tapi itu menjadi konsekuensi dari proses koalisi," kata Cak Imin.

Airlangga dan Cak Imin disebut-sebut dipertimbangkan menjadi cawapres Jokowi, meski belakangan PDIP menyebut Cak Imin tak masuk hitungan lagi. Jika Airlangga atau dirinya tak jadi cawapres Jokowi, Cak Imin menyebut akan ada pertemuan lanjutan Golkar-PKB guna evaluasi.

"Nanti kumpul lagi bagaimana evaluasinya," ucap dia.

Cak Imin menegaskan Golkar dan PKB akan saling mendukung. Dia lalu ditanya soal 'tiket VIP' Golkar-PKB. Cak Imin lalu menjawab kemungkinan tiket itu dipakai untuk maju Pilpres 2019 di luar poros Jokowi.

"Ya politik serba mungkin. Nanti kalau wapresnya cocok bagi semua, solid," sebut Cak Imin.

Tiket VIP yang dimaksud adalah gabungan kekuatan antara Golkar dan PKB. Berdasarkan UU Pemilu, partai atau gabungan partai baru bisa mengusung pasangan calon di Pilpres 2019 bila telah memenuhi ambang batas capres (presidential threshold). Syaratnya adalah, 20% kursi di DPR atau 25% suara nasional hasil Pemilu 2014. Bila Golkar-PKB bergabung, maka kedua partai sudah cukup mengusung pasangan calon karena kekuatannya cukup.

Meski begitu, Airlangga sudah membantah pernyataan Cak Imin. Dia memastikan, Golkar akan tetap berada di koalisi Jokowi meski tak mendapat jatah cawapres.

"Nggak ada itu. Yang namanya tiket kita itu dalam rangka perkuatan terhadap Pak Presiden, baik jilid pertama maupun jilid kedua," tegas Airlangga, Kamis (12/7).

Airlangga juga menegaskan partainya tetap akan mengusung dan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 seperti yang sudah dideklarasikan pada Rapimnas dan Munas. Meski nantinya ia tak dipinang sebagai cawapres, Golkar dipastikan tetap pada komitmennya.

"Dan di dalam statement tersebut, Partai Golkar tidak memberikan persyaratan untuk itu. Oleh karena itu, sesuai dengan apa yang disampaikan dan dibicarakan oleh ketum parpol yang ada, terutama yang mendukung Pak Presiden, Partai Golkar menyerahkan nama tersebut ke Pak Presiden," papar Airlangga.

Di tengah isu PKB akan meninggalkan Jokowi, tampak kehangatan antara Cak Imin dan Jokowi. Pertemuan keduanya dalam acara MTQ Internasional II, MTQ Nasional VIII Antar Pondok Pesantren, Kongres V Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (11/7). Cak Imin duduk di sebelah Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Setelah pembukaan acara, Cak Imin bertegur sapa dengan Jokowi. Cak Imin dan Jokowi bertukar senyum saat bersalaman.

Mungkinkah Cak Imin akan meninggalkan Jokowi? .[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita