Fahri Hamzah: Saya Dengar Lobby-lobby Kandidat AH dan SSA kepada Prabowo dan PAN Terjadi Salah Paham

Fahri Hamzah: Saya Dengar Lobby-lobby Kandidat AH dan SSA kepada Prabowo dan PAN Terjadi Salah Paham

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah kembali menuliskan catatan mengenai Pilpres dan PKS.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada Selasa (10/7/2018).

Fahri Hamzah menyoroti 9 nama yang diusung oleh PKS hingga kekacauan yang terjadi dalam internal PKS.

Seperti menyebut jika dirinya mendengar lobby-lobby kandidat terutama AH dan SSA berjalan masif, terutama kepada Prabowo dan PAN sampai terjadi salah paham.

Selain itu, Fahri Hamzah juga mengatakan apabila dalam manuver politik PKS, kader diam menonton aksi akrobat bunuh diri.

Berikut pernyataan Fahri Hamzah terkait hal tersebut.

"Jangan plin plan kayak pimpinan pks sekarang...hasil Syuro dan kelakuan beda..


Tindakan menghancurkan PKS melalui pemilu oleh pimpinan PKS sekarang ini semakin nyata.


Setelah menekan Caleg supaya teken pengunduran diri sebelum #Pileg2019 , isu lain yg akan hancurkan PKS adalah permainan elite dalam hadapi #Pilpres2019.

Memang ini ada kaitannya dengan pandangan awal ketika mereka berkuasa Agustus 2015 yaitu menciptakan permusuhan.

Kepada kelompok yang mereka sebut sebagai #KubuKesejahteraan atau #OSAN yg diasosiasikan dekat dengan mantan presiden PKS @anismatta

Sementara itu, mereka menyebut diri #OSIN (osiniyyun) atau #OrangSini dan oleh pengamatan disebut #KubuKeadilan yang sekarang menguasai seluruh struktur setelah dibersihkan dari seluruh orang yang dianggap dekat dengan mantan sekjen PKS 5 periode @anismatta .

Sejak Agustus 2015 ketika @anismatta disingkirkan dan dilarang menerima undangan di dalam partai, lalu pembersihan dilakukan, geliat #KaderPKS yang curiga dengan kelakuan pimpinan ya tidak berhenti.

Nampak sekali ada agenda tersembunyi. Seperti dalam kasus #9CapresPKS

Memang ada kesalahan hitung, di satu sisi, Pemilihan Raya kader memang melahirkan #9CapresPKS untuk diajukan dalam #Pilpres2019 tetapi Majelis Syuro yg tidak mau mengurangi jumlahnya dan akhirnya @anismatta yg masuk 3 besar ikut diumumkan.

Salah hitung karena, kader yang sudah menunggu lama, akhirnya bergelora kembali.

Semua kader yang ingin @anismatta dipilih menjadi calon PKS dalam #Pilpres2019 turun dan mempersiapkan relawan di seluruh negeri. @gen_AMPM motornya.

Dari #9CapresPKS hanya AM yg menonjol.

Sebenarnya ini konsekwensi logis akibat selama kepemimpinan yg dilantik Agustus 2015 ini nyaris tidak ada greget.

Dalam aksi 411 pun Pimpinan melarang kader turun ke Monas.

Tapi setelah Anies-Sandi menang, PKS paling merayakan. Nah yang asli Pilkada Jawa. Semua kalah.

Maka begitu #RelawanAMPM yang digerakkan kader relawan AMPM justru geliat di tubuh kader sangat kuat.

Mereka mengeluarkan dana pribadi untuk kemenangan @anismatta untuk menjadi calon presiden dan #9CapresPKS yg diusulkan. Struktur bergoyang.

Saya sendiri melihat ini momentum bagus. Perbedaan bisa kita lupakan di sini. Mari kita menyongsong #Pileg2019 dan #Pilpres2019 yang akan diselenggarakan bersama.

Semua bersemangat menyongsong pemilu serentak 2019. Tiba2 struktur mengeluarkan larangan. #9CapresPKS

Inti dari larangan itu adalah karena besarnya dukungan kepada @anismatta dianggap akan memecah belah partai.

Maka disarangkan #9CapresPKS untuk kampanye bareng dan didampingi oleh struktur.

Tapi itu hanya omong kosong. Mereka hanya basa basi. Intinya AM dilumpuhkan.

Saya mendengar rasa kecewa di bawah. Struktur dan #KaderPKS tadinya sudah punya mainan,” fastabiqul khairat”.

Tetapi ternyata api yg baru menyala dan roda partai yg mulai bersurat segera mereka matikan. Geliat #9CapresPKS berhenti kecuali Aher yg waktu itu masih ada jabatan.

Belakangan, saya mendengar lobby-lobby kandidat terutama AH dan SSA berjalan massif.

Terutama kepada prabowo dan PAN Sampai2 terjadi salah paham.

Mereka hanya membawa 2 nama yang dianggap “sudah mengerucut”.

Padahal belum ada pengerucutan. Itu masih #9CapresPKS


Semangat yang sudah tumbuh si bawah oleh #9CapresPKS di-terpedo oleh pimpinan yang melakukan lobby sendiri-sendiri.


Mereka mematut-matut diri sendiri seolah lebih layak mewakili PKS menjadi calon dan melamar menjadi wakil Capres yang ada.

Mereka juga mengacak-acak keputusan Majelis Syuro.

Menyebut nama-nama yang tidak peenah ada dalam #9CapresPKS sehingga kader bingung kenapa justru yang sudah mendapat mandat suara kader dalam pemira dan MS dilarang bergerak sementara yg Gak jelas malah bebas.

Adapun 2 nama yang sering di sebut di depan prabowo dan PAN juga tidak fair.

Seolah hanya 2 itu yang boleh bergerak sementara kapan itu diputuskan? Itu lebih aneh lagi. 

Apalagi saya dengar 2 nama itu juga bersaing dalam Melobby dan mendapatkan dukungan. #9CapresPKS

Perbuatan curang ini akhirnya akan terbongkar juga.

Sepandai-pandai menyimpan kotoran di bawah karpet pasti akan mengeluarkan bau busuk juga.

Orang tidak mudah percaya ini bisa terjadi tapi begitulah. Kasus Pilkada Jawa contoh nyata pengelolaan politik yg egois dan gagal.

Sekarang gelora kader sudah berhenti. Sayap #Pileg2019 sudah patah gara2 disuruh teken surat pengunduran diri padahal belum tentu terpilih.

Mereka harus mengorbankan segala hal tapi masa depan tidak jelas.

Akhirnya orang santai dan berdiam saya curiga ini gerakan bunuh diri.

Lalu, sekarang strategi #9CapresPKS juga dipadamkan bermacam manuver dibuat. Mulai dari otak atik kandidat sampai menyelinap diam2 mencalonkan dan ketemu kandidat luar sementara kandidat internal dilarang bergerak. Kader jadi diam menonton akrobat bunuh diri.

Apakah PKS masih ada 2019 sementara ada yang nyata2 menghancurkan ya secara kasat mata dari dalam?; memecah partai, membersihkan lawan politik, melancarkan persekusi dan operasi intelijen, memecat banyak kader, dll termasuk 2 langkah konyol menjelang 2019.

Kalau akhirnya PKS habis dalam pemilu 2019 apakah ini artinya akhir dari perjalanan 21 tahun partai yang awalnya memiliki cita2 besar ini? Semoga jadi pelajaran . Wallahaualam," tulis Fahri Hamzah.


Diberitakan Tribunnews, terdapat 9 nama yang diajukan oleh PKS kepada koalisi terkait Pilpres 2019 mendatang, baik sebagai capres maupun cawapres.

Di antaranya adalah mantan Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan; Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Kemudian Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al'Jufrie; Mantan Presiden PKS? Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.[tribun]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA