Dokter Jiwa Temukan Fakta Baru Nining Sunarsih, Cerita Mistis Rontok

Dokter Jiwa Temukan Fakta Baru Nining Sunarsih, Cerita Mistis Rontok

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Fakta baru di balik kemunculan Nining Sunarsih (52) yang berbau mistis akhirnya terungkap. Nining diduga tidak tenggelam di Pelabuhan Ratu Sukabumi selama 1,5 tahun.

Selama ini, warga Kampung Cibunar Panagan RT 8/2, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat itu dikabarkan dirawat di Yayasan Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, Sukabumi.

Nining dirawat di panti setelah sebelumnya terjaring razia di jalan pada tahun 2017. Nining diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Ketua Yayasan Panti Sosial Rehabilitasi Mental Aura Welas Asih, Denny Solang, mengatakan pihaknya pernah merawat ODGJ mirip Nining.

Menurut Denny, pada 2017 lalu, pihaknya menjaring enam ODGJ di jalan, dua laki-laki dan empat perempuan. Salah satunya wanita mirip Nining Sunarsih. Wanita itu disebut Mrs X 12. Ia terjaring razia di antara Jl Cisolok dan Jl Raya Citepus, Sukabumi.

“Saya memiliki foto Mrs X 12, kemudian disandingkan dengan foto Nining yang didapat dari wartawan. Saya bilang pernah lihat ini orang di panti. Cocok banget,” ucap Denny.

Nining Sunarsih (baju kotak-kotak) dan Mrs X 12 (kaus biru abu-abu)
Nining Sunarsih (baju kotak-kotak) dan Mrs X 12 (kaus biru abu-abu). Detik
Keterangan Denny diperkuat oleh hasil pemeriksaan dokter jiwa di Rumah Sakit Syamsudin SH, Sukabumi. Dokter spesialis kejiwaan, Tommy Hermansyah mengatakan, Nining Sunarsih depresi berat.

“Dari hasil diagnosa, Nining mengalami depresi berat. Diagnosa ini didasari dari sejumlah indikasi. Salah satunya, terlihat dari kondisi Nining yang tidak bisa diajak bicara, cenderung lebih banyak diam. Kemudian, terkadang keluar air mata, serta bibirnya seperti kumat-kamit bicara sendiri, tapi pelan sekali,” kata Tommy kepada Radar Sukabumi, Rabu (4/7).

Tommy menerangkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami depresi berat. Salah satunya mendapat tekanan, sehingga kejiwaannya terguncang.

“Apabila informasi benar ibu Nining ini hilang 18 bulan, bisa saja terdampar di suatu pantai yang tidak ada penghuninya dan berhasil survive. Selama itu dia makan sendiri, ngomong sendiri dan lain sebagainya,” terangnya.

Tommy mengaku pernah menangani pasien yang kondisinya sama seperti Nining. Pasien tersebut depresi akibat mendapat kekerasan dari lingkungannya, kemudian kabur ke hutan selama empat tahun.

Nining Sunarsih dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. (Radar Sukabumi)
Nining Sunarsih dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. (Radar Sukabumi)
Pasien tersebut mengalami depresi berat, seperti Nining. Namun setelah menjalani perawatan, pasien itu akhirnya pulih dan dapat menceritakan apa yang dia alami selama empat tahun.

“Kami berharap kondisi serupa terjadi pada Bu Nining, bisa secepatnya pulih dan menceritakan kisah yang sebenarnya,” harap Tommy.

Ditanya soal riwayat Nining sebelumnya, Tommy mengatakan bahwa berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Nining tidak memiliki penyakit atau riwayat gangguan jiwa.

Saat ini, sambung Tommy, Nining Sunarsih dipindahkan ke ruang kejiwaan untuk mendapatkan penanganan khusus.

“Biasanya jika depresi berat, proses penyembuhan bisa dua sampai tiga minggu hingga pasien sembuh,” pungkas Tommy.

Sebelumnya, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Condro Purnomo mengatakan, kepolisian akan mendalami kasus Nining. Ia berharap Nining bisa segera pulih dan menceritakan kejadian sebenarnya.

“Terkait dengan Bu Nining ini, bagi kepolisian faktanya kami menemui seorang ibu-ibu dalam kondisi terkulai lemas di rumahnya. Selanjutnya, kami sarankan agar Nining kembali dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, karena keterangan darinya amat penting bagi kami,” ucap Susatyo.

Nining Sunarsih terbaring lemas. (Radar Sukabumi)
Nining Sunarsih bersama keluarganya. (Radar Sukabumi)
Setelah Nining kembali pulih, lanjutnya, kepolisian bakal meminta keterangan dan fakta sebenarnya terkait perkara ini. Selain itu, pihaknya telah mengumpulkan beberapa keterangan dan bukti-bukti terkait Nining.

“Kami sudah kumpulkan keterangan dari pihak keluarganya, termasuk beberapa barang bukti berupa barang-barang yang digunakannya. Selain itu, kami bakal berkoordinasi dengan pihak Polres Sukabumi. Sedangkan kesehatan Nining untuk saat ini prioritas kami,” tegasnya.

Susatyo mengungkap alasan mengapa polisi ikut mendalami kasus ini. Salah satunya, karena berita Nining sudah viral di dunia maya.

“Masyarakat sudah terbawa pikirannya kepada hal-hal yang tidak logis, di luar nalar. Padahal keterangan dokter, tidak ada tanda bahwa yang bersangkutan ini tenggelam. Berarti kan fakta bahwa ia tidak tenggelam selama satu tahun setengah,” tutur Susatyo.

“Kalau hilang, mungkin saja. Karena Pelabuhan Ratu itu kan ada laut ada hutan, ya bisa saja (hilang),” tandas Susatyo.

Nining Sunarsih
Nining Sunarsih terbaring lemas. (Istimewa)
Nining Sunarsih dikabarkan tenggelam di Pantai Kebon Kalapa, Citepus, Palabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat pada 8 Januari 2017. Setelah 18 bulan berlalu, Nining mendadak muncul tak jauh dari lokasi hilang, Sabtu tengah malam (30/6).

Warga Kampung Cibunar Panagan RT 8/2, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, ditemukan di sela-sela batu karang.

Nining tergeletak dalam kondisi kuyup dan penuh pasir. Pakaian yang dikenakan Nining masih sama seperti pakaian yang digunakan saat hilang 18 bulan lalu.

“Tepat pukul 00:00 WIB, bibi saya menemukan ibu. Saat itu kondisinya seperti awal mula saat hilang dengan pakaian yang sama. Namun, memang kondisi fisiknya lemas sehingga kami memanggil tim medis dari puskesmas,” beber anak bungsu Nining, Wanda (23) pada Minggu, 1 Juni 2018.[psid]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA