Dikawal Pasukan Putih, Ribuan Massa Geruduk Panwaslu Purwakarta

Dikawal Pasukan Putih, Ribuan Massa Geruduk Panwaslu Purwakarta

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ribuan massa salah satu pendukung pasangan Cabup dan Cawabup Purwakarta Zaenal Arifin-Lutfi Bamala mengepung Kantor Panwaslu Kabupaten Bandung karena menduga ada kecurangan dalam Pilbup Purwakarta 2018.

Ketua Tim Pemenangan Zaenal-Lutfi Ade Suhada mengatakan aksi tersebut adalah buntut dari dugaan Pilbup Purwakarta banyak kecurangan seperti penggelembungan suara dan pembongkaran kotak suara.

"Salah satu kecurangan soal C7 daftar hadir, hal ini yang tidak berbanding lurus dengan jumlah pemilih dan suara yang di data. Seperti di kecamatan kota daftar hadirnya 400 lebih yang nyoblos dengan suara yang tidak sesuai sekitar 500 lebih, selesih sekitar 146 suara. Siapa yang nyoblos? Jurig, setan, manusia atau siapa," ujar Ade di Kantor Panwaslu Purwakarta, Jalan Basuki Rahmat, Rabu (4/7/2018).


Dugaan Kecurangan lain adalah aksi bongkar kotak suara. Ade mengklaim sudah mempunyai bukti-bukti semua kecurangan di Pilbup Purwakarta ini.

"Di kantor Kelurahan Ciseureuh ada aksi bongkar kotak suara. Masa jam dua malam ada bongkar-bongkar di dalam. Kami ada bukti fotonya dan sudah di laporkan. Belum lagi C3 yang di ubah-ubah, di tipex," katanya.


Ribuan massa yang menamakan diri Koalisi Rakyat ini mendatangi kantor Panwaslu untuk meminta panwas bekerja dengan objektif dan tidak memihak pada siapa pun.

"Kami datang ke sini untuk meminta kepada panwas agar membatalkan hasil pilkada dan mendiskuslifikasi pasangan calon yang diduga sudah melakukan pelanggaran. Kami menginginkan lahir seorang pemimpin yang amanah dan yang diidam-idamkan, bukan yang melakukan kecurangan," ujar Ade.

Sebelum mendatangi Kantor Panwaslu Purwakarta, massa yang dikawal oleh pasukan berseragam putih-putih itu melakukan aksi long march dari Lapangan Purnawarman melalui jalur protokol dengan jarak kurang lebih satu kilometer. [detik]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA