GELORA.CO - Pilpres 2019 mendatang masih diyakini banyak pihak bakal menjadi pengulangan Pilpres 2014 lalu yang mempertemukan persaingan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Terbukti, keduanya juga masih sangat mendominasi dalam hasil survei yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei.
Bahkan, sampai dengan hari ini, keduanya pun sama sekali tak mendapat perlawanan berarti meski sejumlah nama akhirnya bermunculan.
Namun, perkembangan dan dinamika politik malah mengingikasikan bisa saja mantan menantu Presiden Soeharto itu batal maju kembali menjadi capres.
Pertanyaannya, siapakah sosok yang cukup kuat untuk melawan Jokowi yang maju sebagai calon petahana jika benar-benar Prabowo batal nyapres?
Ada sejumlah nama bermunculan. Setidaknya ada lima nama kandidat yang dinilai cukup kuat untuk ‘menggusur’ posisi mantan Danjen Kopassus itu.
Demikian terungkap dalam hasil survei teranyar Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang dirilis Rabu (11/7/2018).
Di posisi teratas, ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan dukungan sebesar 18,3 persen.
Disusul di posisi kedua yakni putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dipilih meraup 14,3 persen publik.
Selanjutnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amana Nasional (PAN) Amien Rais yang dipilih 11 persen responen.
Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya mendapat 8 persen disusul ekonomom senor Rizal Ramli dengan 4,1 persen saja.
“Nama lainnya seperti Hary Tanoesoedibjo, Jusuf Kalla, Tri Rismaharini, SBY, dan Agum Gumelar,” tutur peneliti KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam keterangan persnya.
Di sisi lain, juga muncul nama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menjadi kandidat terkuat.
Ia dipilih sebagai tokoh perempuan paling moncer dan berpeluang menjadi peserta Pilpres 2019.
“Susi didukung oleh 32,9 persen responden, lalu secara berturut-turut Tri Rismaharini, Sri Mulyani, dan Megawati,” beber Kunto.
Survei KedaiKOPI ini sendiri dilakukan di 10 provinsi dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Jumlah pemilih terbesar yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera Selatan dan Riau.
Sementara jumlah responden yang dilibatkan sebanayak 1148 orang dengan margin of error 2,89 persen.[psid]