Banjir Mirip Tsunami Tewaskan 51 Orang, 5 Juta Penduduk Jepang Dievakuasi

Banjir Mirip Tsunami Tewaskan 51 Orang, 5 Juta Penduduk Jepang Dievakuasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Korban banjir mirip tsunami di Jepang terus bertambah. Hingga Minggu (8/7) korban tewas telah mencapai 51 orang. Puluhan lainnya hilang terseret banjir yang menyerupai bencana tsunami.

Prefektur Hiroshima menjadi kawasan yang terdampak paling parah. Dari total korban tewas, sekitar 15 orang di antaranya berasal dari wilayah itu. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah. Demikian dikatakan otoritas setempat, seperti dilansir ABC.net.au, Minggu (8/7/2018).

Akibat bencana ini, otoritas setempat memerintahan evakuasi bagi 5 juta warga yang tinggal di kawasan terdampak banjir dan longsor. Aparat telah melaksanakan proses penyelamatan bagi warga yang terdampak parah.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa pemerintah telah mengerahkan 48.000 personel gabungan yang terdiri dari polisi, pemadam, dan tentara.

Pada beberapa kasus, proses penyelamatan sempat terhambat oleh kondisi longsor yang membahayakan aparat.

Jepang banjir bandang. (Foto epa.eu)
Badan Meteorologi dan Klimatologi Jepang melaporkan, curah hujan mencapai titik rekor tertinggi dalam sejarah Jepang pada Minggu ini, dengan sampingan berupa banjir, longsor, dan petir hebat.

Otoritas telah mengimbau evakuasi sejak beberapa hari sebelumnya. Namun, banyak warga yang tidak menghiraukan imbauan tersebut, sehingga menyebabkan tingginya jumlah korban.

Sampai saat ini, otoritas Jepang masih menetapkan status siaga cuaca buruk di tiga prefektur di Pulau Honshu. Serta mengimbau warga untuk berhati-hati atas banjir dan longsor susulan, angin kencang, serta sungai yang meninggi.

Di Kurashiki, Prefektur Okayama dan Prefektur Hiroshima, beberapa warga sempat mengungsi ke atap rumah demi menghindari banjir yang meninggi.

Jepang banjir bandang. (Kyodo via AP)
Beberapa cuplikan video di sosial media menunjukkan proses penyelamatan yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap warga yang terdampar mengungsi di atap rumah.

Bencana tersebut juga mengganggu roda industri setempat dan membahayakan keselamatan para buruh pabrik, menurut laporan kantor berita Jepang Kyodo News Agency.

Akibat bencana ini, Mitsubishi Motors Corp menghentikan produksi di salah satu pabriknya. Adapun Mazda Motor Corp meliburkan dua pabriknya sehingga seluruh karyawannya tidak harus datang ke pabrik.



[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita