
www.gelora.co – Seorang sastrawan Indonesia terkemuka, Goenawan Mohamad menyampaikan keprihatinan terkait kondisi KPK terkini.
Menurutnya, kini KPK tengah dihadapi ancaman akan dikeroposkan.
Tak hanya itu, menurutnya korupsi bukan hanya soal suap dan uang, namun juga terkait dengan kepercayaan dan kejujuran.
Hal ini ia tuliskan dalam akun twitter @gm_gm, Rabu (6/6/2018).
@gm_gm: Pak @jokowi , KPK sedang terancam dikeroposkan.
Tanpa KPK yang kuat, harapan melawan korupsi akan punah.
Korupsi bukan cuma soal menerima suap atau mencuri duit negara.
Korupsi menghancurkan saling percaya akan kejujuran sesama.
Dikabarkan sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menerima surat dari KPK terkait penolakan dimasukannya ke dalam pasal tindak pidana korupsi ke dalam RUU KUHP (RKUHP).
“Baru kemarin saya lihat, saya terima, baru dalam kajian kita. Nanti setelah selesai saya sampaikan,” ujar Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/6/2018).
Usai menerima surat tersebut, Jokowi mengaku tetap pada posisi yakni penguatan KPK dalam memberantas korupsi.
“Intinya kita tetap harus memperkuat KPK. Sudah intinya ke sana,” ujar Jokowi dikutip dari Tribunnews.com.
Jokowi mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Menko Polhukam Wiranto untuk menjawab surat dari KPK itu.
Sebelumnya, Selasa (29/5/2018), Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengungkapkan alasan mengirim surat kepada Kepala Negara.
KPK menilai masuknya pasal-pasal tindak pidana khusus, termasuk korupsi dalam RUU KUHP bisa memperlemah pemberantasan korupsi.
“Saya kira masyarakat Indonesia sebagai korban dari kejahatan korupsi ini akan mendukung jika Presiden berupaya melawan pelemahan terhadap pemberantasan korupsi dan sekaligus diharapkan Presiden juga memimpin penguatan pemberantasan korupsi yang salah satu caranya adalah membuat aturan yang lebih keras pada koruptor melalui revisi UU Tipikor yang ada saat ini,” ujar Febri.[tn]