
GELORA.CO - Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim menyampaikan harapannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penjualan gas elpiji 3 kg nonsubsisi.
Melalui akun Twitter-nya, @rustamibrahim, Rustam berharap Jokowi sebagai presiden membatalkan penjualan tersebut, Jumat (29/6/20180.
Harapan pembatalan itu dimaksudkan Rustam agar menghindari kemungkinan Jokowi menerima tuduhan membohongi rakyat dengan disebut menaikkan harga gas 3 kg subsidi secara bertahap.
Terlebih, jika terjadi pasokan gas 3 kg subsidi yang langka.
"Saya masih berharap Presiden @jokowi batalkan penjualan elpiji 3 kg NON-subsidi, utk hindarkan kemungkinan tuduhan bohongi rakyat dgn "naikkan" harga gas 3 kg subsidi scr bertahap.
Aplg jika sampai terjadi pasokan gas 3 kg subsidi langka @KemenBUMN @KementerianESDM @pertamina," tulis Rustam Ibrahim.
Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, PT Pertamina (Persero) memastikan untuk menjual elpiji 3 kilogram versi nonsubsidi per 1 Juli 2018 mendatang.
Pertamina melihat ada permintaan yang signifikan dari pasar untuk produk tersebut, terutama konsumen yang tidak membutuhkan elpiji berukuran besar seperti 12 kilogram.
"Per 1 Juli mulai dijual. Itu dijual saja karena demand-nya ada, tapi tidak subsidi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat ditemui di acara halal bihalal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (22/6/2018).
Nicke mengungkapkan, mengenai harga akan diumumkan menjelang penjualan elpiji 3 kilogram nonsubsidi.
Salah satu pangsa pasar produk ini yaitu mereka yang tinggal di apartemen atau secara umum konsumen yang lebih cocok menggunakan elpiji 3 kilogram, menyesuaikan dengan kebutuhan sehari-harinya.
Dia menyebut, penjualan elpiji 3 kilogram ini nantinya akan sama dengan penjualan produk nonsubsidi lainnya, seperti elpiji 12 kilogram, sehingga tidak ada wilayah khusus untuk pemasarannya.[tn]