Ngabalin: Saya Sedih Amien Rais Gunakan PA 212 Untuk Politik Praktis

Ngabalin: Saya Sedih Amien Rais Gunakan PA 212 Untuk Politik Praktis

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Langkah Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang beberapa waktu lalu menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), untuk memilih beberapa tokoh-tokoh menjadi calon presiden dan calon wakil presiden ditentang oleh kalangan internal.

Tentangan itu seperti disampaikan oleh salah satu pendiri PA 212 yang saat ini menjabat sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin.

"Saya tidak mau Persaudaraan Alumni 212 itu dipakai sebagai alat politik praktis," tegasnya saat ditemui di kantor DPD I Golkar Jakarta, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/6).

Ngabalin menduga, Ketua Dewan Penasihat PA 212 yang juga Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais yang menginisiasi Rakornas PA 212 tersebut.

"Saya cuma bilang dan menyarankan, Pak Amien punya Partai Amanat Nasional, kenapa tidak dipakai itu kasihan. Pak Presidium 212 itu saya ikut, mengubah Presidium ke persaudaraan 212 saya ikut, pendiri adalah seluruh orang yang datang di Monas, pemegang saham adalah seluruh orang yang datang di Monas, saya ikut mendirikan," paparnya.

Kalaupun Amien beserta pengurus PA 212 ingin mencalonkan sosok yang dijagokannya, Ngabalin menekankan mereka harus menggunakan wadah partai politik. Bukan malah menggunakan wadah organisasi, yang dibentuk secara emosional terikat dengan semua orang yang terlibat dalam aksi demonstrasi bertema 'Aksi Bela Islam' tersebut.

"Kalau Presidium dipakai untuk kepentingan politik praktis, sebagai ketua umum pengurus pusat badan koordinasi mubalig seluruh Indonesia saya sedih, saya tujuh tahun menjadi Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Seluruh Indonesia, saya dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dari Pelajar Islam Indonesia," beber Ngabalin.

"Sayang, namanya Persaudaraan, jangan dipakai untuk kepentingan politik praktis. Disalurkan kembali ke PAN punya Amien Rais, yang mau masuk Gerindra masuk Gerindra, yang mau masuk PBB partai lain silahkan," pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita