Hidayat Nur Wahid Beberkan Fakta Lain 'Nyamuk' Pengritik Mahfud MD: Bukan yang Punya Sarang

Hidayat Nur Wahid Beberkan Fakta Lain 'Nyamuk' Pengritik Mahfud MD: Bukan yang Punya Sarang

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid membeberkan aktor yang disebut Mahfud MD sebagai ‘nyamuk’.

Menurut Mahfud, ‘nyamuk’ tersebut sangat mengganggu dirinya lantaran sering menyerang secara personal.

Sebelumnya, Mahfud memang sering melakukan aktivitas pembersihan akun Twitternya dari akun yang berusaha mengajaknya debat.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menulis status sindiran dengan menyebut nyamuk itu penyebar penyakit yang bisa membunuh manusia.

Karena nyamuk membahayakan manusia, kata Mahfud, setiap negara mempunyai program penyemprotan nyamuk atau fogging.

“Setiap yg jd penguasa hrs menyemprot nyamuk2 sbg sumber penyakit tetapi harus mengembangkan biakkan merpati yang berwatak tak pernah ingkar janji,” tulis Mahfud di akun twitternyata, Jumat (1/6/2018).

Inilah status Mahfud MD‏ di akun twitter @mohmahfudmd:Nyamuk itu penyebar penyakit, bisa membunuh dengan DB atau malaria. Makanya setiap negara punya program fogging atau semprot nyamuk. Setiap yg jd penguasa hrs menyemprot nyamuk2 sbg sumber penyakit tetapi harus mengembangkanbiakkanmerpati yang berwatak tak pernah ingkar janji.

Menurut Mahfud, jika kita sering diganggu nyamuk tetapi malas membunuh nyamuk itu satu per satu, maka langkah paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk.

“Kalau Anda digangu banyak nyamuk dan terlalu malas atau lelah untuk menepuknya satu persatu maka cari sarangnya kemudian semprot dgn perstisida, pasti gangguan nyamuk akan berakhir, paling tinggal satu satu yg nongol dan tak perlu diacuhkan,” tulis Mahfud.


Status tersebut diungkapkan Mahfud karena dirinya jengkel setelah mendapatkan meme dari seorang kader PKS yang bertulisan ‘Saya Pancasila, Saya Rp 100 Juta’.

Menanggapi hal tersebut, Hidayat Nur Wahid justru membeberkan fakta sebaliknya.

Menurut Hidayat, yang mengritik Mahfud bukanlah nyamuk yang punya sarang.

Dirinya juga membeberkan fakta jika sebelum dan sesudah surat klarifikasi (bukan meme) itu dikirim via japri, meme lainnya beredar hingga menyerang tokoh lain dan media massa.

Hal ini ia tuliskan dalam akun twitter @hnurwahid sebagai berikut:

@hnurwahid: Padahal yang mengkritik pak Mahfud bukan “nyamuk yang punya sarang”.

Faktanya sebelum&sesudah surat klarifikasi(bukan meme) itu dikirim via japri, kritik terbuka&meme beneran sudah ada dan terus muncul.

Ada beragam tokoh (spt FadliZon) & banyak media seperti Radar Bogor yang 2x digruduk itu.


Dikabarkan sebelumnya, Kader PDI-P marah dengan pemberitaan yang diterbitkan media Radar Bogor yang dianggap menyinggung Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, terkait gaji BPIB.

Sebelumnya, Radar Bogor menerbitkan koran hari Rabu (30/5/2018) dengan headline ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’.

Akibatnya, sejumlah massa dari simpatisan dan kader PDI Perjuangan menggeruduk dan melakukan demo di kantor Radar Bogor Jalan. KH. R. Abdullah Bin Muhammad Nuh, Taman Yasmin, Kota Bogor.[tn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita