Ditanya Glenn Fredly Apa Kepentingan Pribadinya Masuk Istana, Ini Jawab Ali Ngabalin

Ditanya Glenn Fredly Apa Kepentingan Pribadinya Masuk Istana, Ini Jawab Ali Ngabalin

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Juru Bicara Pemerintah, Ali Mohctar Ngabalin menjawab pertanyaan Glenn Fredly soal dirinya yang dulu kerap mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Youtube Nara-Z yang diunggah pada Senin (4/6/2018).

tampak saat itu, Ali Ngabalin mengenakan pakaian serba putih.

Sementara tompo mengenakan kemeja putih dan topi cokelat.

Hadir pula Glenn Fredly yang mengenakan jaket dan topi hitam.

Dalam acara tersebut, tampak Tompi dan Glenn Fredly mengundang Ali Ngabalin.

Saat ditanya kabar istana oleh Glenn Fredly, Ali Ngabalin menjabawa bahwa istana konsidinya sangat bagus, sejuk dan adem.

Mendengr jawaban Ali Ngabalin, Tompi dan Glenn Fredly langsung kompak tertawa keras.

Setelah itu Glenn Fredly melemparkan sebuah pertanyaan untuk Ali Ngabalin.

"Pak Ngabalin, ini kan politik pasti ada unsur kepentingan, nah kepentingan bapak masuk istana itu apa sih pak?" tanya Glenn Fredly.

Tampak Ragu, Ngabalin lantas membocorkan kepentingannya masuk istana dengan menjadi jubir Jokowi.

"Kalau politik, biasanya dipakai istilah praktis, paling sering orang mengkapiltalisasikan kekuasaan dengan cara praktis, jadi itu tidak benar, jadi politik adalah wajah indonesia, wajah negara, jadi kalau ditanya apa kepentingan saya, maka kepentingan saya republik ini harus baik," ujar Ngabalin.

Mendengar jawaban itu, Glenn Fredly dan Tompi langsung kaget.

Setelah itu keduanya tampak menganggukkan kepala dan tersenyum.

Setelah itu, Glenn Fredly memuji jawaban Ngabalin yang tampak rapi dan bisa diterima.

Diketahui, Politisi Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin ‎dipercaya menjadi tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP), Rabu (23/5/2018).

Dikabarkan Ngabalin berada di bawah Deputi IV KSP yang membidangi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Disana, Ngabalin akan bertugas menjadi juru bicara pemerintah.

Dirinya melaksanakan tugas bersama-sama dengan Johan Budi, Prof Ahmad Erani, dan Adita Irawati.

Ngabalin mengaku mendapat tugas mengklarifikasi banyak hal yang mungkin tidak benar dan berkembang soal pencapaian kerja pemerintah di masyarakat.

"Mengklarifkasi penjelasan yang sebenarnya tentang pencapaian oleh pemerintah," ucap mantan anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang 2004-2009 itu.

Selain itu, dirinya juga mempunyai kewajiban untuk meluruskan tentang fitnah yang ditujukan kepada Presiden dan pemerintah.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko mengatakan pengangkatan Ali untuk memperkuat peran KSP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2015.

Salah satu peran KSP yang disoroti adalah mengenai fungsi komunikasi politik kepada publik

Moeldoko menilai Ali merupakan politikus senior yang memiliki banyak pengalaman dan jaringan.

"Dia adalah politikus senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan. Dia ini juga akan membantu mengkomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah serta memerlukan komunikasi ke publik yang lebih luas," kata Moeldoko dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/5/2018).

Ali Ngabalin sebelumnya juga kerap memberi kritik kepada pemerintah.

Namun, ia beralasan justru masuk ke pemerintahan agar bisa menjadi penyambung antara kepentingan ulama dengan pemerintah.

Simak selengkapnya:


[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita