www.gelora.co - Artidjo Alkostar menceritakan pengalamannya selama menjadi Hakim Agung.
Hal itu disampaikannya dalam video yang diunggah channel Youtube Najwa Shihab pada Selasa (5/6/2018).
Dalam video yang bertajuk 'Catatan Najwa Part 2 - Palu Hakim Artidjo: Godaan Suap dan Teror untuk Artidjo Alkostar' itu, Najwa memberikan beberapa pertanyaan yang dirangkum dari komentar netizen.
Di antara banyak pertanyaan yang muncul, Najwa membahas kasus hukum pertama yang ditangani di persidangan.
Artidjo memang dikenal sebagai Hakim Agung yang berdarah dingin dan tegas.
Artidjo mengatakan bahwa baru menjabat sebagai Hakim Agung, dia sudah menangani perkara besar seperti kasus korupsi mantan presiden Soeharto dan Bank Bali, Djoko Tjandra.
"Jadi saya masuk di Mahkamah Agung itu saya langsung dikasih perkara-perkara besar. Mungkin karena saya pengacara jalanan dulu ya," kata Artidjo.
"Saya kira itu adalah pengalaman unik yang ditugaskan kepada saya waktu saya awal masuk di MahkamahAgung," tambahnya.
Artidjo mengakui bahwa dia sama sekali tidak merasakan beban karena telah terbiasa di LBH.
"Di LBH kalau pengacara jalanan itu harus dilakukan dengan ikhlas ya. Jadi harus dihapus kamus tentang takut, nggak boleh takut. Karena ini adalah proses menegakkan keadilan," kata Artidjo.
Najwa sempat menyinggung fisik Artidjo yang kecil tapi sama sekali tidak punya rasa takut terhadap orang-orang jahat yang berusaha menyakitinya.
"Meskipun krempeng, saya nggak takut. Background saya tidak memungkinkan saya untuk takut.
"Ayah dan Ibu saya dari Madura ya, dari Sumenep. Di daerah itu ilmu tentang santet menyantet banyak di situ.
"Yang kedua saya joki karapan sapi, terus saya sering bergulat, pakai celurit. Saya terbiasa pakai celurit dulu. Di desa saya itu banyak penjahat," jawab Artidjo.
"Jadi keberanian Pak Artidjo itu dari latar belakang seperti itu?" tanya Najwa.
"Latar belakang sosial ya, latar belakang keluarga yang tidak memungkinkan saya untuk takut," jawab Artidjo.
Selengkapnya dapat disaksikan dalam video berikut.
[tn]