Chacha Frederica Mantap Berhijab Setelah Riset Agama Bertahun-tahun

Chacha Frederica Mantap Berhijab Setelah Riset Agama Bertahun-tahun

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Tidak mudah bagi Chacha Frederica untuk belajar hijrah. Dia pun banyak mencari tahu tentang agama. Mengenakan hijab boleh jadi adalah langkah awal bagi Chacha untuk berhijrah.

Dalam obrolan santai dengan detikHOT untuk 'Hijrah Artis' personel Girls Squad itu menceritakan bagaimana dirinya yakin dan mantap untuk memakai hijab.

"Jadi kenapa aku memilih begini, aku memilih seperti ini, itu karena hasil dari riset aku yang memang ketika kita belajar agama, aku lebih suka kita 'menyingkirkan' agama itu sendiri. Jadi kita taruh dulu nih, agama kita di sebelah kanan kita, terus kita jadi manusia saja dulu. Biasa, polos, tanpa doktrin, tanpa pemikiran merasa yang salah dan benar, tanpa ego," ceritanya ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Kala itu, Chacha baru selesai mengikuti kajian Islami yang dibentuknya. Perubahan terlihat dari cara bertutur kata Chacha yang lebih santun.

"Kenapa? Karena kalau kita sudah memeluk sesuatu, kita merasa itu adalah yang paling benar, yang lain salah. Itu fungsinya kita diberikan akal dan pikiran. Dan di penciptaan tubuh manusia, menurut aku related ke dalam agama, ke logika. Karena kita pertama kali ada di dalam kandungan ibu, yang pertama kali diciptakan apa? Bagian otak, kepala. Ya itu lah fungsi manusia," lanjut Chacha.

Kegelisahan Chacha Frederica soal agama rupanya sudah dirasakan sejak dirinya berumur 9 tahun. Saat itu, perempuan yang lahir dengan nama Wynne Frederica itu bertanya kepada ayahnya yang merupakan seorang mualaf saat menikah dengan ibunya.

"Di situ aku sebagai anak kecil, aku cuma bertanya. Pertanyaan simple dan polos. 'Pah, Tuhan itu siapa sih? Allah itu siapa? Yesus itu siapa?'. Papa bilang, sudah deh, semua agama itu mengajarkan kebaikan. Itu aku setuju. Tapi yang aku tidak setuju ketika Papa menyebutkan bahwa semua agama sama," cerita Chacha.

"Terus aku bertanya lagi, 'kalau memang semua agama sama, kenapa Uti nggak mau ikut kita ke masjid salat? Kenapa Oma Opa pergi dong ke gereja. Kan sama-sama mengajarkan kebaikan. Artinya berbeda dong, apa perbedaannya, Pa?" lanjut Chacha menirukan kata-katanya saat kecil.

"Sampai situ Papaku diam dan nggak melanjutkan jawabannya. Karena mungkin papaku menganggap aku anak kecil yang banyak nanya dan nggak terlalu kritis berpikirnya. Tapi itu jadi pembelajaran aku kalau ternyata memang anak-anak nanya, 6-9 tahun, kita harus bisa jawab dengan se-real-realnya, seada-adanya, dan dengan pengetahuan yang kita bisa. Ya makanya orangtua harus punya pengetahuan yang banyak, makanya ketika anak bertanya, kita bisa jawab dengan baik dan benar. Kalau pun kita tidak bisa menjawab, ya bilang ke anaknya," lanjut wanita 28 tahun itu bercerita.

Sampai akhirnya ketika mulai beranjak dewasa, Chacha Frederica mulai lebih kritis lagi soal agama. Ia pun membeli berbagai macam buku yang memang memuat tentang agama, khususnya perbandingan agama secara dasar, logika, sejarah, sisi politik, dan geografi. Hingga tiba saatnya Chacha mendapat hidayah dan yakin berhijab.

"Jadi ini adalah salah satu bentuk, sebagai salah satu komitmen, salah satu pembeda. Pembeda artinya, ya dengan aku begini, tanpa orang bertanya padaku, orang sudah tahu apa agamaku. Tapi lebih dari itu, ini adalah sebuah tanggung jawab. Karena dengan aku menunjukkan identitas aku seperti ini, aku harus lebih bisa tanggung jawab dengan agama aku," kata Chacha.

Chacha Frederica tak mengubah pertemanan meski telah mengenakan hijab.
Chacha Frederica tak mengubah pertemanan meski telah mengenakan hijab

"Apa yang aku lakukan itu, merepresentasi apa yang agama harusnya ajarakan untuk bagaimana menjalani hidup. Nggak segampang itu memang, karena banyak yang sudah berhijab. Kan banyak yang bilang, sudah hatinya dulu saja dihijab, yang lain belakangan. Menurut aku, korelasinya itu adalah sebuah kewajiban. Dan apa yang di dalam dan di luar itu berkoneksi," pungkasnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita