
www.gelora.co - Aktivis sekaligus seniman Ratna Sarumpaet angkat bicara soal pelaporan yang dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Kamis (3/5/2018).
Ratna Sarumpaet menyebut jika Menteri Rini hebat karena melaporkan pengunggah rekaman video percakapannya dengan Dirut PLN, Sofyan Basir.
Menurut Ratna Sarumpaet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harusnya tanggap dan kritis soal hal ini.
Ratna Sarumpaet menyatakan jika Jokowi harus segera meminta Menteri Rini mempertanggung jawabkan isi rekaman tersebut.
Bukan malah membiarkan sang menteri melapor ke polisi.
Ratna kemudian mengucapkan terima kasih kepada pengunggah rekaman dan berdoa semoga Menteri Rini tak lolos.
@RatnaSpaet: Hebat Mentri Rini. Pres @jokowi hrsnya tanggap d kritis atas substansi persoalan yg dilakukan Rini
d dgn cepat minta pertanggung-jawaban Rini atas percakapannya dlm rekaman itu
bukan mbiarkan Rini sibuk melaporkan pengunggahnya.
Thanks to p’unggah smoga kali ini Rini tdk lolos lg
Diketahui, Menteri Rini melaporkan pengunggah rekaman tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik.
"Jadi kemarin saya berikan kuasa untuk pengaduan dan pelaporan kepada polisi. Jadi sekarang sudah diserahkan kepada polisi prosesnya, kita menunggu aja secara hukum hasil dari penyidikan dari polisi," kata Menteri Rini, Rabu (2/1/2018), dikutip Tribunnews.com.
Staf Khusus Menteri BUMN Wianda pusponegoro juga menerangkan apabila Menteri Rini telah menunjuk kuasa hukum terakit hal ini.
Ia pun sudah secara resmi melapor ke Bareskrim Polri pada 30 April 2018.
“Kami hanya melaporkan ini ada tindakan yang secara sengaja kemudian mengedit isi pembicaraan yang mengindikasikan seolah-olah ada pembagian dan sebagainya,” ujar Wianda.
Wianda menuturkan, beberapa hal yang di laporkan yakni adanya kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk mengatur isi percakapan yang dibuat seolah-olah ada indikasi hal-hal yang tidak patut.
Di mana penyebaran ini berdampak langsung kepada kredibilitas nama baik Menteri BUMN.
Diberitakan sebelumnya, media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya percakapan antara Menteri Rini dan Dirut PLN.
Percakapan tersebut kemudian dituding membicarakan bagi-bagi fee.
Dalam rekaman itu, keduanya menyinggung seseorang bernama Pak Ari.
Berikut petikan rekaman pembicaran tersebut:
Pria (P): Kemarin gini. Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita sama Ibu, beliau kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang.
Wanita (W): Ya, ya, kemarin ngomong sama bapak kemarin, yang penting gini lah, udah lah yang seharusnya ngambil ini Pertamina sama PLN, jadi dua-duanya punya saham lah pak, saya bilang begitu
P: Dikasih kecil kemarin saya bertahan Bu, ya kan, beliau ngotot
W: ...Sama PLN...
P: PLN. Waktu itu kan saya ketemu Pak Ari juga bu, saya bilang Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah Pak Ari. Ibu setuju bu
W: Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama-sama Pak Sofyan.
P: Betul.[tn]