Proton Dibeli Geely, Mahathir Murka China Kuasai Aset Malaysia

Proton Dibeli Geely, Mahathir Murka China Kuasai Aset Malaysia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


www.gelora.co - Terpilihnya kembali Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia dan isu evaluasi investasi China cukup beralasan. Pasalnya saat dibelinya saham Proton oleh perusahaan Zhejiang Geely Holding Group rupanya membuat mantan bos Proton Tun Dr Mahathir Mohamad murka.

Mahatir sangat menyesalkan tindakan Proton untuk menjual saham perusahaan mobil Nasional kebanggaan warga Malaysia adalah tindakan keliru. Seperti dilansir dari Straitstimes, Jumat (26/5/2017), dalam blog pribadinya,mengungkapkan ia sangat kecewa dan bersedih atas diambil alihnya sebagian kepemilikan saham perusahaan automotif yang selama ini telah dilahirkan dan dibesarkannya. Baca: Proton Resmi Rangkul Geely

"Proton telah terjual, sudah dijual ke orang asing Ya, saya sedih, saya menangis, tapi akta sudah selesai Proton tidak bisa lagi nasional, Malaysia tidak punya mobil nasional sekarang, "tulis Tun Dr Mahathir.

"Saya yakin Proton akan berhasil dengan baik, karena akan dijual ke seluruh dunia. Nama Proton akan ada dimana-mana, Hal ini membuat saya benci, termasuk dengan orang Malaysia bermata sipit," tulis ungkapan kekesalan Mahatir.

Dia menggambarkan, Proton seperti “anak kandung” baginya. Dengan masuknya investor asing di tubuh Proton, Mahathir menganggap bahwa Proton tidak bisa lagi disebut produk nasional. “Proton tidak bisa lagi menjadi nasional, dan bahwa setiap kesuksesan yang dialaminya tidak ada yang patut dibanggakan, karena hal itu bukan milik saya atau negara saya.”

“Tapi saya tidak bisa bangga dengan kesuksesannya. Saya tidak bisa bangga dengan kesuksesan sesuatu yang bukan milik saya atau negara saya. Mungkin orang Malaysia lainnya mau, tapi bukan aku.” tandas dalam tulisan terakhirnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan II mengumumkan Proton Holdings Berhad akan bekerjasama dengan Zhejiang Geely Holding Group untuk memantapkan operasi bisnis Proton.

Perjanjian ini bakal menegaskan bahwa Geely memiliki saham Proton sebesar 49,9% sementara Proton masih memegang saham mayoritas sebesar 50.1%

Perjanjian ini akan memungkinkan PROTON mendapat akses ke berbagai platform serta mesin dibawah Geely Holding, di samping menembus pasar ada pembuat kendaraan China tersebut, termasuk pasar mobil-pemanduan kanan di Asia Tenggara.

Direktur Pelaksana Grup DRB-HICOM, Dato 'Sri Syed Faisal Albar mengatakan, merek PROTON akan tetap dan bakal mengalami pertumbuhan signifikan dengan kehadiran mitra strategis baru ini.

"Memang keinginan kami adalah untuk menghidupkan kembali merek PROTON di mata dunia. Ini merupakan mobil nasional yang pertama dan memiliki sejarah selama 30 tahun. Perjanjian ini akan menjadi katalis yang menjulang kembali satu merek yang dapat dibanggakan oleh semua rakyat Malaysia, "kata Syed Faisal seperti dilansir The Star [sn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA