
www.gelora.co - Mantan dosen Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung buka suara, ketika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi olok-olokan usai mengundang dirinya.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu (2/5/2018).
Awalnya, DPP PKS mengunggah postingan soal Rocky Gerung. Di mana Rocky Gerung menjadi salah satu narasumber dalam seminar Hari Pendidikan Nasional.
Dalam acara tersebut, tema yang dibawakan adalah Pendidikan ada untuk melawan kedungan!.
@PKSejahtera: Rocky Gerung, salah satu narasumber dalam seminar #HariPendidikanNasional yang digelar oleh DPP PKS : Pendidikan ada untuk melawan kedunguan!
Rocky Gerung, salah satu narasumber dalam seminar #HariPendidikanNasional yang digelar oleh DPP PKS : Pendidikan ada untuk melawan kedunguan! pic.twitter.com/5vN6cI8kXG— DPP PKS (@PKSejahtera) 2 Mei 2018
Menanggapi hal tersebut, akun @NurSyahbana9 menyebut jika berita yang disampaikan oleh PKS itu menggemparkan perpolitikan Indonesia.
Akun tersebut kemudian menyinggung jika PKS adalah partai muslim, tapi malah mengundang sosok seperti Rocky Gerung yang dilaporkan polisi karena menista kitab suci.
Lebih lanjut, akun tersebut menyebut jika PKS secara tak sadar menyetujui pernyataan Rocky Gerung soal kitab suci adalah fiksi.
@NurSyahbana9: Ini berita yg menggemparkan dunia perpolitikan Indonesia
Baru kali ini PKS yg mengklaim partai Islam mengundang sosok non muslim (Rocky Gerung) yg di laporkan ke polisi karena dianggap menistakan Kitab suci.
PKS tanpa sadar menyetujui statement (kitab suci adalah fiksi)?
Ini berita yg menggemparkan dunia perpolitikan Indonesia— Nur Syahbana (@NurSyahbana9) May 2, 2018
Baru kali ini PKS yg mengklaim partai Islam mengundang sosok non muslim (Rocky Gerung) yg di laporkan ke polisi karena dianggap menistakan Kitab suci
PKS tanpa sadar menyetujui statement (kitab suci adalah fiksi)? https://t.co/iFT1IDEGw4
Rocky Gerung pun buka suara terkait hal tersebut. Rocky Gerung lantas menanyakan apakah perpolitikan di negara ini sudah serendah itu.
Terlebih, setinggi itukah kepicikan akun tersebut?
@rockygerung: Serendah inikah poitik hari ini?
Setinggi itukah picik mu berhari-hari?.
Serendah inikah poitik hari ini?Setinggi itukah picik mu berhari-hari? https://t.co/KDjH9LMlPp— Rocky Gerung (@rockygerung) 2 Mei 2018
Bukan hanya Rocky Gerung, Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid pun memberikan komentarnya terkait hal ini.
"Mrk yg “hina”PKS spt itu adalah mrk yg “muallaf PKS”. Yg baru kenal/tau sedikit, terus benarkan “air berriak tanda tak dalam”. Bagi yg sudah lama kenal PKS, pastinya tau, sangat biasa PKS undang tokoh2 non Muslim spt Romo Magnis S, J Cristiadi, Jaya Suprana,Prof Philip (Walubi)." tegas Politisi PKS itu melalui akun twitternya.
Mrk yg “hina”PKS spt itu adalah mrk yg “muallaf PKS”. Yg baru kenal/tau sedikit, terus benarkan “air berriak tanda tak dalam”. Bagi yg sudah lama kenal PKS, pastinya tau, sangat biasa PKS undang tokoh2 non Muslim spt Romo Magnis S, J Cristiadi, Jaya Suprana,Prof Philip (Walubi). https://t.co/lDgdqquu2S— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 3 Mei 2018
Diketahui DPP PKS menggelar seminar Hari Pendidikan Nasional yang digelar di Jakarta pada Rabu (2/5/2018).
Dikutip laman Twitter resmi mereka, tema yang diangkat adalah 'Tantangan Kepemimpinan Nasional untuk Mencerdaskan Bangsa'.
Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh menjadi pembicara.
Seperti Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman yang menyebut jika kualitas pemimpin bisa dilihat dari kualitas apa yang dibacanya.
Sohibul Iman pun mengungkapkan jika tujuan didirikannya bangsa ini adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun hingga saat ini tujuan tersebut belum tercapai.
Selain itu, ada juga Ketua Pusat Kajian LPPM UPI Bandung, Prof. Cecep Darmawan hingga Rocky Gerung. [tn]