Kisah RR Jadi Penasihat Ekonomi ABRI Dan Kritik Keras Soeharto

Kisah RR Jadi Penasihat Ekonomi ABRI Dan Kritik Keras Soeharto

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Pada peringatan 20 tahun reformasi, ekonom senior Dr. Rizal Ramli bercerita secara blak-blakan soal peran dirinya menjelang reformasi 1998.

Waktu itu dia diangkat menjadi penasihat ekonomi ABRI. Beberapa kesempatan, RR biasa disapa pernah menjadi narasumber di Seskogab, Bandung.

"Waktu itu Econit kalau mengkritik pemerintah selalu keras, tapi kita aman karena kata jenderal-jenderal itu, itu guru saya yang kritik," ungkap RR di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Senin kemarin (21/5).

Bahkan dalam suatu kesempatan di saat menjadi pemateri di Seskogab, RR pernah mengemukakan bahwa Soeharto akan jatuh.

Bayangkan saat itu, RR menyampaikan sesuatu yang menggelegar di kandang macan.

"Waktu itu istri saya sudah melarang ke Bandung karena anak-anak masih kecil, tapi saya tidak bisa begitu," tuturnya.

Beberapa poin yang disampaikannya adalah soal adanya kondisi geopolitik, krisis pangan, ekonomi dan moneter. Keempat faktor itu menjadi indikator kejatuhan Soeharto menjelang 1998.

"Secara geopolitik, AS sudah tidak suka dengan Pak Harto, tapi orang-orang di sekitarnya masih dorong terus," bebernya.

Hal itu, menurut RR persis dengan yang terjadi dengan Presiden Joko Widodo saat ini. Kemudian soal pangan dan ekonomi, RR sudah banyak mengantongi data terkait terjadinya krisis.

"Pangan saat itu langka, saya bukan ahli nujum tapi saya sebelum ngomong itu ngecek data-data dulu," tandas Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita