Kejanggalan Pelaku Bom Surabaya, Shalat Subuh Berjamaah, Saling Berpelukan Sambil Tangis-tangisan

Kejanggalan Pelaku Bom Surabaya, Shalat Subuh Berjamaah, Saling Berpelukan Sambil Tangis-tangisan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

Keluarga pelaku bom Surabaya

www.gelora.co - Tak banyak yang tahu, ada kejanggalan yang ditunjukkan keluarga pelaku serangan bom Surabaya.

Hal itu tampak setelah keluarga tersebut melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid dekat kediamannya.

Setelah berhasil mengidentifikasi pelaku bom Surabaya, polisi langsung bergerak untuk mengusut tuntas peristiwa kelam di Kota Pahlawan itu.

Salah satunya, dengan mendatangi sebuah rumah di kawasan Wonorejo yang disebut-sebut sebagai kediaman keluarga teroris tersebut.

Polisi sendiri sudah berada di lokasi sejak Minggu (13/5/2018) pukul 15.00 WIB.

Di rumah dengan alamat Jalan Wonorejo Asri XI no 22, Surabaya Timur itu, polisi langsung melakukan pengeledahan.

Dari pantauan JawaPos.com (grup pojoksatu.id), sejumlah barang bukti dibawa polisi dari rumah berpagar besi hitam itu.

Ketua RT 02/RW 03, Korihan membenarkan bahwa rumah tersebut adalah milik pribadi keluarga Dita Oepriarto.

Di rumah itu, katanya, Dita dan istrinya, Puji Kuswati serta empat anaknya, Fadil (18), Firman Halim (16), Fadila Sari (12) dan Pamela Rizkita (9) selama ini tinggal.

“Itu rumah sendiri, semuanya tinggal disitu sama empat anaknya,” kata Korihan.

Korihan menambahkan, keluarga pasangan Dita dan Puji itu sendiri sudah menetap di rumah tersebut sejak 2010 lalu.

Dalam keseharian, warga pun dama sekali tak melihat ada gelagat aneh yang ditampakkan pasangan tersebut.

“Gak tertutup. Biasa aja. Malah sering bergaul dengan warga,” bebernya.

Selain rutin beribadah berjamaah di Masjid, lanjutnya, Dita juga aktif dalam setiap kegiatan warga.

“Setiap terdengar azan pasti datang berjamaah bersama anak-anaknya,” kata dia.

Nah, sebelum melakukan bom bunuh diri itu, ternyata keluarga tersebut masih menyempatkan diri menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid dekat kediaman mereka.

Hal itu sebagaimana penutusan salah satu satpam perumahan yang mewanti-wanti agar tak disebutkan namanya.

Menurut sang satpam, kali terakhir ia melihat keluarga tersebut adalah saat usai melaksanakan shalat subuh berjamaah.

Saat itu, dari masjid, mereka langsung pulang ke rumahnya.

Namun, di depan rumah, mereka terlihat saling berpelukan satu sama lain.

“Iya pelukan aja, di depan rumah. Semua pelukan,” kata satpam tersebut.

Meski hanya selintas, tapi ia yakin saat saling berpelukan itu, keluarga tersebut sama-sama menangis.

“Saya pas lewat situ (depan rumah pelaku). Mereka pelukan semua sambil nangis-nangis,” lanjutnya.

Ia sendiri tak tahu persis apa yang membuat keluarga itu saling berpelukan dan menangis haru.

Ia baru sadar setelah dirinya melihat pemeberitaan bahwa keluarga Dita-Puji disebut menjadi pelaku bom Surabaya.

“Waktu itu saya pikir mungkin ada masalah keluarga gitu. Baru sadar setelah lihat berita ternyata mereka pelaku bom bunuh diri,” bebernya.

Untuk diketahui, terduga pelaku bom Surabaya itu adalah satu keluarga yang merupakan anggota JAD dan JAT.

Yakni pasangan suami-istri, Dita Oepriarto dan Puji Kuswati, serta empat anaknya, Fadil (18), Firman Halim (16), Fadilah Sari (12) dan Pamela Rizkita (9).

Untuk Fadil dan Firman Halim, melakukan bom bunuh diri di Gereja Jalan Ngagel Madya itu meledak pada pukul 06.30 WIB dan menjadi aksi pertama.

Sedangkan Puji Kuswati bersama dua putrinya, melakukan bom bunuh diri di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB.

Sementara Dita Oepriarto, melakukan penyerangan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna pad pukul 07.53 WIB.

“Dita men-drop istri dan dua anak perempuannya di DKI Diponegoro,” terang Kapolri Jendral Tito Karnavian di Mapolda Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) sore.

Tito menambahkan, saat ini polisi masih melakukan pendalaman. Termasuk, memastikan jenis bahan peledak.

“Mereka (pelaku) menggunakan modus atau cara pengeboman yang berbeda. Jenis bahan peledaknya masih kami teliti bersama tim forensik,” kata Tito. [psid]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA