
www.gelora.co - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menanggapi pelarangan penggunaan #2019GantiPresiden.
Ia pun memberikan solusinya dengan mengganti tagar tersebut menjadi #PresidenBaru2019.
Menurutnya, #2019GantiPresiden sedikit ofensif atau sebuah serangan yang bersifat agresif.
Sedangkan, tagar baru #PresidenBaru2019 dinilai lebih persuasif.
Dilansir TribunJakarta.com melalui akun Twitter miliknya @Fahrihamzah, Senin (7/5/2018), ia mengatakan:
Karena tagar:DILARANGmaka mulai sekarang pakailah tagar:Memang yg pertama agak ofensif sementara yang baru lebih persuasif....😃😃😃
— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 6 Mei 2018
"Karena tagar: #2019GantiPresiden DILARANG, maka mulai sekarang pakailah tagar: #PresidenBaru2019.
Memang yg pertama agak ofensif sementara yang baru lebih persuasif."
Selanjutnya, politikus PKS ini mengungkapkan bahwa adu tagar itu sehat.
Terlebih menjelang Pemilihan Presiden, percapakan itu sehat dan perlu.
Ia pun mengungkit beberapa tagar yang sebelumnya pernah mencuat, misalnya #Salam2jari.
Menurutnya, sebaiknya pemerintah tidak terlibat dalam adu tagar tersebut.
"Percakapan menjelang Pilpres itu sehat dan perlu. Karena manfaatnya buat rakyat.
#AduTagar itu sehat, adu jotos jangan.
Dulu sebelum ada #2019GantiPresiden sudah ada #Salam2Jari #Jokowi2Periode biasa aja.
pemerintah jangan terlibat. Duduk manis aja," cuitnya.
Percakapan menjelang Pilpres itu sehat dan perlu. Karena manfaatnya buat rakyat. #AduTagar itu sehat, adu jotos jangan. Dulu sebelum ada #2019GantiPresiden sudah ada #Salam2Jari #Jokowi2Periode biasa aja. pemerintah jangan terlibat. Duduk manis aja.— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 6 Mei 2018
Fahri juga menyarankan pemerintah untuk tidak takut karena baginya menjadi rakyat biasa bukanlah hal yang tidak enak.
Ia bahkan meminta pemerintah menyambut pensiun politik dengan suka cita.
Fahri pun berpendapat bahwa larangan tagar-tagar hanya akan membuat hutang janji dan tidak tahu siapa yang bisa dilarang.
Maka dari itu, ia membuat tagar baru, yakni #PresidenBaru2019.
Pemerintah jangan takut diganti. Jadi rakyat biasa enak juga kok. Sambutlah masa pensiun dari politik dengan sukacita. Main larang itu nanti bikin hutang janji lagi. Lagian siapa yg bisa larang? Makanya kita bikin lagi #PresidenBaru2019. Kalau keberatan bikin aja lawannya!— #20TahunReformasi! (@Fahrihamzah) 6 Mei 2018
Pemerintah jangan takut diganti. Jadi rakyat biasa enak juga kok.
Sambutlah masa pensiun dari politik dengan sukacita.
Main larang itu nanti bikin hutang janji lagi.
Lagian siapa yg bisa larang? Makanya kita bikin lagi #PresidenBaru2019.
Kalau keberatan bikin aja lawannya!," cuit Fahri Hamzah, Minggu (6/5/2018).
[tn]